Banda Aceh (ANTARA) - Bank Aceh Syariah berhasil mencatat kinerja positif sepanjang triwulan II 2022 dengan aset tumbuh enam persen atau sebesar Rp28,7 triliun dalam periode tersebut.
“Alhamdulillah kinerja keuangan Bank Aceh triwulan II 2022 meraih capaian yang positif. Ini merupakan wujud dari dukungan seluruh pihak terhadap Bank Aceh,” kata Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan pertumbuhan positif pada berbagai indikator perbankan tersebut tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, DPRA/ DPRK, alim ulama, Akademisi dan seluruh masyarakat Aceh yang telah mendukung kinerja Bank Aceh hingga menjadi bank yang diperhitungkan di kancah nasional.
Ia menyebutkan untuk pembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar 7 persen menjadi Rp16,9 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga yang terakumulasi menjadi sebesar Rp25,2 triliun atau tumbuh sebesar 8 persen.
Ia mengatakan capaian itu sejalan dengan konsistensi Bank Aceh dalam membangun pondasi dan perekonomian berbasis syariah yang berkelanjutan untuk mendukung penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) sekaligus mendukung penuh upaya pemerintah dalam menggarap ekonomi syariah.
“Transformasi digital yang telah kami lakukan sepanjang dua tahun terakhir memberikan andil bagian yang besar bagi kinerja keuangan,” katanya.
Selanjutnya perolehan dana murah atau Current Account Saving Account yang tumbuh sebesar 8 persen (YoY).
“Komposisi dana murah pada Bank Aceh tercatat sebesar Rp16,9 triliun atau sebesar 67 persen dari seluruh komposisi dana,” katanya.
Selain layanan unggulan seperti action mobile banking, sejumlah layanan yang dimiliki seperti QRIS, kartu debit, mesin ATM setor tarik, dan electronic data capture (EDC), dan uang elektronik pengcard, turut memberikan andil bagi kinerja Bank.
“Di tahun ini kami juga telah menargetkan peluncuran sejumlah fitur layanan berbasis digital, seperti internet banking, actionlink, maupun actioncash,” kata Haizir.
Haizir menambahkan dalam rangka mendukung inklusi keuangan, Bank Aceh terus melakukan ekspansi ke sejumlah daerah, termasuk membuka jaringan Kantor Cabang Pembantu (KCP) di Pulau Banyak, Aceh Singkil pada 4 April 2022.
“Kehadiran kantor tersebut menunjukkan eksistensi Bank Aceh sebagai penggerak perekonomian, khususnya pada sektor UMKM dan pariwisata,” katanya.
Selain KCP Pulau Banyak, di tahun ini Bank Aceh telah melakukan penambahan tiga jaringan kantor lainnya yaitu KCP Suak Beukah, Aceh Jaya, Payment Point Universitas Iskandar Muda, Banda Aceh, Payment Point Kantor Bupati Aceh Timur, Idi.
“Kami terus mendukung pembangunan baik berupa infrastruktur fisik maupun infrastruktur sosial, mendukung pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan berfokus pada pertumbuhan yang sehat di sektor UKM dan Mikro. Tentunya dengan memanfaatkan teknologi digital,” kata Haizir.
Haizir mengatakan dalam waktu dekat Bank Aceh akan segera menyalurkan pembiayaan Usaha Rakyat. Kehadiran KUR akan mendorong akselerasi pembiayaan UMKM pada Bank Aceh.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Aceh,” katanya. ( )