Calang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menyatakan terus berupaya melakukan berbagai terobosan guna menurunkan angka Stunting di Kabupaten setempat yang hingga saat ini berada di angka 12,5 persen.
“Terobosan tersebut yakni kita rangkul dalam Gerakan Bangkit Generasi Aceh Jaya (Gerbang Raja) di dalamnya tergabung baik program yang spesifik maupun yang sensitif,” kata Pj Bupati Aceh Jaya, Nurdin usai kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Aceh Jaya di Aula Lantai III Setdakab Aceh Jaya, Selasa.
Ia menjelaskan program spesifik adalah upaya kesehatan bagaimana pemenuhan gizi, bagaimana pemenuhan mineral, vitamin bagi anak penderita stunting di Aceh Jaya terpenuhi.
Kemudian program sensitif bagaimana membangun kesadaran bersama agar secara terkoordinasi bisa menangani stunting misalnya Dinas PU bagaimana pemenuhan air bersih, bagaimana menyediakan tempat buang air besar sehingga tidak sembarangan, kemudian Dinas Pertanian dan Pangan bagaimana pemenuhan gizi dan nutrisi bagi masyarakat.
“Yang paling besar pengaruh itu di program spesifik tadi, karena stunting bukan hanya persoalan gizi tapi pengetahuan dan pengasuhan kalau misalnya ibu-ibu memberikan ASI ekslusif sampai dua tahun maka persoalan stunting bisa selesai, karena menurut dokter sendiri ASI itu sampai umur dua tahun yang utama jangan sampai terbalik,” katanya.
Nurdin juga memerintahkan kepada Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Kabupaten Aceh Jaya agar fokus dan konsen melaksanakan aksi konvergensi ini sesuai dengan tupoksi masing masing.
Ia mengatakan untuk memudahkan memonitor stunting, dalam waktu sebulan pihaknya sudah harus mempunyai dashboard untuk monitoring dan integrasi data yang berguna memantau potensi stunting di setiap desa begitu juga langkah antisipasi yang akan dilakukan.
Nurdin juga menuturkan, saat ini pihaknya sudah berhasil menurunkan angka stunting dari angka 20 persen pada tahun 2021 lalu menjadi 12,5 persen pada 2022, dari kejar timbang, yang di lakukan oleh Dinas Kesehatan.
“Capaian 12,5 persen ini belum membuat kita puas, kita tetap melakukan langka kongkrit. Kami mengarahkan Kepala Bapedda Aceh Jaya, di tahun 2023 terus melanjutkan indentifikasi indikator yang mempengaruhi stunting dan mengecek ulang capaian stunting di setiap Gampong,” katanya.