Nagan Raya (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mencatat penurunan kasus penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah tersebut mencapai nol hingga awal Oktober 2022.
“Alhamdulillah, kasus nol kasus PMK di Nagan Raya berhasil kita pertahankan sejak September lalu,” kata Kepala Bidang Peternakan pada Distannak Nagan Raya, Aceh, drh Safridhal, Ahad malam.
Ia mengatakan, salah satu indikator turunnya kasus nol PMK di kabupaten setempat disebabkan karena gencarnya petugas kesehatan hewan bersama dokter hewan, TNI dan Polri melakukan pengobatan terhadap ternak kerbau dan sapi milik masyarakat yang sebelumnya terinfeksi PMK.
Baca juga: Aceh Tamiang terima 3.000 dosis vaksin PMK tahap ketiga
Selain itu, meningkatnya kesadaran masyarakat selaku peternak untuk menjaga kesehatan terhadap ternaknya, juga menjadi pemicu kasus PMK berhasil ditekan dan dapat disembuhkan.
“Turunnya kasus PMK di Nagan Raya juga karena pengobatan yang kita lakukan untuk menyembuhkan ternak yang terjangkit,” kata Safridhal menambahkan.
Ia juga menjelaskan penurunan wabah PMK juga disebabkan karena ternak yang sebelumnya telah diserang wabah, juga dapat menciptakan kembali imunitas atau kekebalan tubuh, sehingga saat kembali diserang wabah penyakit maka imunitasnya sudah semakin kuat.
Baca juga: Pemerintah Aceh apresiasi gugus tugas penanganan PMK
“Jadi, meski diserang kembali, imunitas yang ada di ternak ini sudah ada. Meski tidak begitu kuat, namun imunitas yang ada mampu mecegah terjangkitnya kembali wabah PMK pada ternak yang sama,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya juga mengimbau kepada peternak agar tetap menjaga kesehatan ternak meski sudah sembuh dari wabah PMK.
Pemerintah daerab juga mengimbau peternak agar segera melakukan penyuntikan vaksin, demi mencegah terjangkitnya wabah mematikan tersebut bagi ternak milik masyarakat, demikian Safridhal.