Calang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar menskrining anak yang sakit dengan kondisi mengarah kepada gagal ginjal akut dalam upaya mempercepat penanganan.
“Skrining ini terus kita lakukan dan hingga saat ini kita belum menemukan kasus anak yang gagal ginjal akut seperti yang sedang marak diberitakan saat ini di beberapa wilayah lain,” kata Direktur RSUD Teuku Umar Calang dr. Eka Rahmayuli, Sabtu.
Ia menjelaskan skrining itu dilakukan dengan melihat gejala saat anak di bawa ke rumah sakit.
“Kita juga meminta kepada orang tua untuk dapat mendeteksi dini gagal ginjal akut pada anak dan yang paling mudah itu melihat berapa kali dia buang air kecil.
Ia mengatakan anak buang air kecil 5-6 jam sehari itu masih normal, 8 jam waspada dan 12 jam tidak buang air kecil harus diperiksa ke RSUD.
Kemudian gejala demam, muntah-muntah dan diare tetap menjadi gejala awal gagal ginjal akut.
Karena itu ia berharap orang tua dapat menandai sejak dini dan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit guna mendapat penanganan secara cepat.
Ia mengatakan dalam pencegahan tersebut, pihaknya saat ini juga sudah menghentikan penggunaan obat sirup dan obat cair di RSUD Teuku Umar Calang kecuali Impus sebagai salah satu bentuk kewaspadaan dini pencegahan.
“Penghentian penggunaan obat sirup tersebut guna menindaklanjuti surat Kementerian Kesehatan RI,” katanya.
Ia menambahkan untuk antisipasi penanganan tersebut, pihaknya menggunakan alternative lain seperti pil dan tablet.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang, jika anak sakit upayakan perbanyak minum air putih, jika mengarah kepada virus lain nantinya bisa diperhatikan urine anak berapa kali dia buang air kecil.
“Jika jumlah berkurang dan jarang BAK maka harus diwaspadai dan langsung dibawa ke RSUD,” katanya.