Kuala Simpang (ANTARA) - Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mengatakan sudah melakukan diskusi bersama Bupati Mursil, Wakil Bupati HT Insyafuddin dan unsur Forkopimda terkait teknis bagaimana penanganan pengungsi di tengah bencana banjir di kabupaten itu.
“Kami sudah diskusi bagaimana penanganannya supaya tidak setiap tahun terjadi seperti ini. Tapi sangat teknis sekali, nanti teman-teman akan tau apa yang kita bicarakan,” kata Tri Rismaharini di Aceh Tamiang, Rabu.
Sayangnya Mensos Risma tidak memberi tahu secara detail kendala dan persoalan apa saja yang dibahas dalam diskusi tersebut.
Baca juga: Mensos RI kunjungi korban banjir Aceh Tamiang di pengungsian, ini yang dibawa
Kunjungan Mensos Risma ke Aceh Tamiang pertama kali melihat kondisi warga korban banjir di posko pengungsian Desa Sungai Iyu, Kecamatan Bendahara yang belum surut dari banjir. Titik pengungsian di pusatkan di Kantor Camat Bendahara. Untuk sampai ke lokasi Mensos dan rombongan harus menerobos tiga titik genangan banjir di jalan utama kecamatan tersebut.
Mensos RI Tri Rismaharini membawa bantuan bencana senilai Rp1,9 miliar bagi korban banjir Aceh Tamiang. Sebelumnya Risma menggelar diskusi tertutup selama hampir satu jam dengan Bupati Mursil, Wakil Bupati Insyafuddin, Kapolres AKBP Imam Asfali, Dandim Letkol Czi Alfian Rachmad Purnamasidi dan Ketua DPRK Suprianto di dalam kantor camat.
“Kami akan membuat dapur umum di setiap posko pengungsi untuk membantu kebutuhan pangan warga,” ujar Risma.
Baca juga: BPBD: Sebanyak 857 warga di Aceh Timur masih mengungsi akibat banjir
Menurutnya hari ini banyak kebutuhan sandang seperti pakaian pengungsi tidak ada. Namun untuk peralatan dapur hari ini sudah disiapkan tingal nanti disalurkan.
“Nanti akan dibantu Pak Kapolres, Dandim serta Pak Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menyiapkan tempatnya dan disalurkan,” sebut Tri Rismaharini.
Bantuan Kemensos senilai Rp1,9 miliar tersebut sudah berbentuk barang dan bahan makanan logistic di antaranya perlengkapan masak, bahan masak, mainan dan 100 paket nutrisi anak balita, 100 paket perlengkapan sekolah termasuk perlengkapan tidur seperti matras, selimut dan sebagainya.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Bupati Aceh Tamiang Mursil. Mantan Walikota Surabaya itu juga menyapa warga di tenda pengungsian dan memberi hadiah mainan kapada anak-anak pengungsi banjir Aceh Tamiang.
Baca juga: 1.090 hektare padi di Aceh Timur terancam gagal panen
Usai mengunjungi pengungsi di pesisir Kecamatan Bendaha, Risma dan rombongan bergerak menjumpai pengungsi lainnya di gedung olahraga (GOR) Aceh Tamiang, di Desa Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru. Di posko pengungsian ini Mensos RI Tri Rismaharini menemukan fasilitas dapur umum masih kekurangan peralatan dapur.
Bupati Aceh Tamiang Mursil menuturkan hasil diskusi dengan Mensos Tri Rismaharini tadi sifanya hanya sharing berbagi pengalaman teknis penanganan banjir di Surabaya dengan Aceh Tamiang. Mensos juga sangat prihatin dengan kondisi banjir di Aceh Tamiang yang secara terus-menerus terjadi setiap tahun.
“Jadi sewaktu Mensos Risma masih menjadi Walikota Surabaya 10 tahun, beliau telah berhasil mengatasi persoalan banjir rob/pasang air laut dan banjir kiriman. Artinya dua musim banjir sekaligus itu bisa diatasi secara mandiri. Nah pengalaman di Surabaya itu akan diterapkan di Aceh Tamiang,” kata Buapti Mursil.
Sementara itu untuk persediaan logistik di posko pengungsian menurut Mursil sejauh ini masih mencukupi. Sehari sebelumnya BNPB juga telah menyalurkan bantuan bencana senilai Rp750 juta berupa sarana, sandang dan pangan.
Hingga hari ini bantuan bencana dari pemerintah pusat dalam hal ini BNPB dan Kemensos RI sebesar Rp2,650 miliar lebih. Selanjutnya seluruh kebutuhan penanganan banjir Aceh Tamiang baik jangka pendek maupun jangka panjang sudah diakomodir untuk direalisasikan oleh pemerintah.
“Kita tinggal usulkan saja sesuai kebutuhan. Semua permintaan telah disetujui BNPB dan Kemensos sesuai SK Nomor 45/1140/2022 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Alam Banjir yang dikeluarkan Pemkab Aceh Tamiang,” jelas Mursil.