Kuala Simpang (ANTARA) - Warga Desa Gelung, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang tetap menggelar resepsi pernikahan meski dalam situasi bencana alam banjir.
Datok Penghulu (Kepala Desa) Desa Gelung Zul Azwarsyah dihubungi, Rabu, mengatakan pesta pernikahan di kampungnya tersebut dilangsungkan pada Selasa (20/12).
Ia mengakui meski kondisi tidak memungkinkan tapi acara sakral ini tidak bisa ditunda harus dilaksanakan dengan pertimbangan pihak keluarga.
"Pesta ini dipaksakan sebenarnya, selain waktu dan harinya sudah ditentukan, undangan juga sudah disebar jauh-jauh hari sebelum datang banjir," kata Zul.
Adapun warga yang menggelar hajatan pesta merupakan adik kandung datok penghulu sendiri. Agar tamu tidak kecewa tuan rumah terpaksa memberi pelayanan ekstra dengan menyewa mobil pikap dan Viar untuk antar jemput tamu. Tamu paling jauh dari wilayah Seruway, Bendahara dan seputaran wilayah Aceh Tamiang.
"Tamu harus dijemput karena ketinggian air di ruas jalan 20-60 centimeter membuat kendaraan roda dua tidak bisa melintas," ucap datok.
Namun datok Zul Azwarsyah selaku abang dari tuan rumah merasa bersyukur acara pesta perkawinan di tengah banjir ini berjalan lancar seperti pesta ditempat lainnya. Tuan rumah juga menanggap organ tunggal untuk hiburan pesta.
"Tamu lumayan banyak yang datang. Pesta perkawinan ini pukul 18.00 WIB selesai," tuturnya.
Camat Seruway Muhammad Hans Marta Kesuma mengatakan resepsi pernikahan di Desa Gelung menjadi pusat perhatian warga Seruway karena di desa tersebut masih banjir berkepanjangan.
"Iya ada warga Desa Gelung pesta kawinan di tengah banjir kemarin. Awalnya bingung juga kita apa bisa, karena seluruh rumah penduduk di desa terendam," ujarnya.
M Hans menjelaskan, tuan rumah yang punya hajatan pesta tersebut adik kandung datok penghulu atas nama Saipul Aspi. Kondisi kediaman mempelai wanita terendam banjir. Lokasi tenda tamu didirikan di pinggir jalan yang tidak terjangkau banjir. Sementara panggung pelaminan seperti terapung di pasang tepat di depan rumah.
Untuk menuju pelaminan warga membuat jembatan kayu dari rumah hingga ke jalan. Di sisi lain tamu undangan dari luar Desa Gelung harus dilangsir menggunakan mobil bak terbuka.
"Tamu dijemput dari dataran yang aman dari banjir. Tuan rumahnya sewa mobil untuk antar jemput," ujar Hans.
Menurut M Hans Marta Kesuma sebanyak 128 rumah warga Gelung terendam banjir luapan sungai. Sejauh ini pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik makanan kepada 201 KK warga terdampak.
"Di Kecamatan Seruway hanya Desa Gelung yang banjir tapi imbasnya kena satu kampung. Bantuan logistik dari awal banjir hingga sekarang tetap kita salurkan enggak pernah putus," sebutnya.
Warga Aceh Tamiang langsungkan pesta pernikahan di tengah banjir
Rabu, 21 Desember 2022 16:35 WIB
Tamu harus dijemput karena ketinggian air di ruas jalan 20-60 centimeter membuat kendaraan roda dua tidak bisa melintas