Redelong (ANTARA) - Harga kopi Arabica Gayo merangkak naik di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh dalam sepekan terakhir.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bener Meriah Khairun Aksa, Selasa, mengatakan kopi jenis Arabica Gayo saat ini telah menyentuh harga Rp20 ribu per bambu (1,5 kg) untuk kategori buah merah atau harga gelondongan.
"Memasuki pertengahan Maret 2023 harga kopi Arabika Gayo mengalami peningkatan, berkisar antara Rp19 ribu sampai Rp20 ribu per bambu. Sebelumnya di harga Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per bambu," kata Khairun Aksa.
Menurutnya, peningkatan harga kopi Gayo saat ini sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar global yang meningkat.
Kopi jenis Arabica Gayo, kata dia, setiap tahunnya diekspor hingga ke 30 negara dengan tujuan ekspor terbesar adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.
"Sekarang PR kita bersama adalah bagaimana cara kita meningkatkan produktivitas dan menjaga kualitas kopi Gayo," ujar Khairun Aksa.
Lanjutnya, produksi kopi Arabica Gayo di Kabupaten Bener Meriah saat ini rata-rata baru mencapai 34 ribu ton per tahun dengan luas lahan perkebunan kopi yang ada di daerah itu sekitar 48,95 ribu hektare.
Sementara itu, eksportir kopi Gayo di Kabupaten Aceh Tengah Armiyadi juga mengatakan harga kopi Arabica Gayo saat ini naik di kisaran Rp19 ribu sampai Rp20 ribu per bambu.
Namun, kata dia, kondisi saat ini belum memasuki musim panen sehingga produksi buah kopi dari kebun masyarakat belum terlalu banyak.
"Sekarang belum memasuki musim panen, baru mau mulai," katanya.
Harga kopi Arabica Gayo naik jadi Rp20 ribu per bambu buah merah
Selasa, 14 Maret 2023 17:01 WIB