Meulaboh (ANTARA Aceh) - Transportasi darat di jalan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, menuju Calang, Kabupaten Aceh Jaya dan sebaliknya sempat lumpuh, akibat banjir yang menggenangi badan jalan, Rabu.
Informasi yang diperoleh wartawan di lokasi, ketinggian air banjir pada pukul 16.30 WIB di badan jalan lintas Meulaboh-Calang mencapai antara 30-100 centimeter, sehingga terjadi antrian panjang kenderaan roda empat dan dua.
Kendaraan roda empat yang memaksa lewat harus menggunakan jasa dorong tenaga warga sekitar, sementara kendaraan roda dua diangkut pakek becak dayung.
"Dari pada nanti memperbaiki kendaraan, ganti oli sampai seratusan ribu, lebih baik gunakan jasa angkut becak seharga Rp20 ribu," kata salah seorang penguna jasa angkut becak di Gampong (Desa) Baro, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya.
Banjir luapan sungai akibat intensitas curah hujan tinggi menguyur wilayah hulu pegunungan di Kabupaten Aceh Jaya membuat beberapa kecamatan di landa banjir, ratusan rumah terendam banjir dan sejumlah titik ruas badan jalan diterjang air banjir deras.
Kasi Kedaruratan Badan Penangulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, Rimbawan, mengatakan, belum ada data yang akurat dan up-date untuk kondisi banjir ketiga kalinya melanda daerah itu dalam satu bulan terakhir.
"Kami masih mendata dan hingga kini belum ada data yang akurat yang dapat kami sampaikan," sebutnya dalam pesan singkat kepada Antara di Meulaboh.
Sementara di Kabupaten Aceh Barat, banjir melanda tiga kecamatan yakni Woyla, Woyla Barat dan Arongan Lambalek, ketinggian air bervariasi antara 80-120 centimeter membuat sebagian warga terpaksa beraktivitas menggunakan sampan.
Selain banjir, tanah longsor tebing gunung juga terjadi di Desa Lango Kecamatan Pante Cereumen sehingga membuat saluran irigasi rusak sepanjang 20 meter lebih.
Koordinator Badan SAR Nasional Pos Meulaboh, Dwi Hetno, mengatakan, tim SAR masih menanti adanya laporan permintaan untuk evakuasi warga, pasalnya kondisi banjir yang melanda dua daerah itu belum kondusif.
"Kita masih memantau, kalau ada daerah yang meminta bantuan kami langsung turun. Sepintas hari ini camat dan beberapa pihak terkait kami hubungi belum ada yang meminta tambahan tenaga SAR untuk evakuasi," sebutnya.
Tidak seperti banjir pada dua pekan lalu, tim satgas SAR dikerahkan semua untuk membantu evakuasi dan melakukan pencarian korban hilang terseret arus banjir, bahkan ada dua korban banjir bandang (air bah) hingga kini belum ditemukan, karena informasi hilangnya kedua korban dilaporkan sudah beberapa hari pasca kejadian.