Sejak pandemi COVID-19 merebak pada 2020, pariwisata Sabang lumpuh. Tak ada kunjungan wisatawan. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memperketat pergerakan penduduk guna membendung laju penyebaran kasus COVID-19.
Banyak sektor terdampak. Tidak hanya sisi kesehatan, namun juga sektor ekonomi masyarakat, mulai dari berbagai industri, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga pariwisata.
Namun, bisnis wisata menyelam di Pulau Weh Sabang kini mulai berdenyut lagi setelah 3 tahun terkurung pandemi. Saban hari makin banyak didatangi wisatawan lokal maupun asing untuk menyelam, menyapa keanekaragaman biota laut Sabang.
“Kita mulai perdana menerima tamu diving luar negeri pada 22 Desember 2022, sebelumnya hanya satu atau dua divers (penyelam) lokal,” kata Isfan Dodent.
Medio 2022, pemerintah memberi keleluasaan bagi masyarakat untuk mudik dan bepergian sehingga banyak warga masyarakat mengunjungi lokasi wisata, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pada Oktober 2022, Pemerintah Aceh juga membuka kembali penerbangan Aceh - Kuala Lumpur, melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar sehingga makin banyak turis asing yang menyambangi provinsi berjulukan Tanah Rencong itu.
Baca juga: Desa wisata Iboih dan Aneuk Laot di Sabang masuk ADW Indonesia 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat periode Januari - Desember 2022 sebanyak 2.627 wisman yang berkunjung ke Aceh. Di antaranya, pada Januari sebanyak enam orang, Februari delapan orang, Maret 22 orang, April dan Mei masing-masing tiga orang, dan pada Juli sebanyak enam orang.
Sementara pada Juni, Agustus dan September nihil kunjungan wisman ke Aceh. Kunjungan turis asing kembali meningkat drastis pada Oktober yang mencapai 266 orang dan November 457 orang dan Desember sebanyak 1.856 orang.
Adapun pada Januari 2023, kunjungan wisman mencapai 2.257 orang, di antaranya paling banyak turis asal Malaysia sebanyak 1.157 orang, kemudian 695 orang asal negara Jerman, 54 orang asal Australia, 23 orang asal Prancis, dan beberapa dari negara lainnya.
Hingga saat ini sekitar 161 penyelam dari luar negeri yang sudah menyelam di Sabang melalui jasa Rubiah Tirta Divers (RTD), umumnya wisatawan asal Malaysia sebanyak 106 orang. Selebihnya turis Inggris, Rusia, Finlandia, China, Jerman, Hungaria, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain.
Belum lagi dengan wisatawan asing yang menyelam di pusat selam lainnya di kawasan Pulau Weh.
Bahkan, daftar tunggu tamu luar negeri yang ingin menyelam bersama RTD juga mencapai sekitar 100 orang lebih, semua dari Malaysia. Tercatat jadwal mereka itu mulai April hingga September 2023.
Baca juga: Lomba tangkap gurita pukau wisatawan di Sabang Marine Festival