Selama menjabat Kepala Satker, lanjut Faisal, almarhum juga menangani proyek yang bersumber dari APBN terkait pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), program prasarana, sarana dan utilitas (PSU), serta program rumah susun yang diperuntukan untuk asrama pendidikan keagamaan dan asrama pendidikan tinggi.
Terkait pelaksanaan pelaksanaan program BSPS di Aceh, almarhum telah membantu proses renovasi sebanyak 32.075 rumah layak huni di tanah rencong.
Rinciannya, ada 2021 sebanyak 9.925 unit rumah direnovasi menjadi layak huni yang tersebar di delapan kabupaten/kota di Aceh. Kemudian, pada 2022 ada 17.150 unit rumah yang tersebar di 13 kabupaten/kota se Aceh.
Baca juga: Polisi selidiki penyebab meninggalnya pejabat Kementerian PUPR
“Sedangkan pada 2023 ini ada lima ribu unit rumah dalam proses renovasi yang tersebar di 13 kabupaten/kota dalam provinsi Aceh. Proses pengerjaannya sendiri ditargetkan selesai pada pada Juni ini,” kata Faisal.
Faisal menambahkan, kepulangan almarhum menjadi sebuah cobaan bagi Satker P2P Aceh dan BP2P Sumatera I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.
"Semoga almarhum khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Saya bersaksi bahwa almarhum adalah orang yang baik semasa hidupnya," demikian T Faisal.
Baca juga: Tidak ada tanda kekerasan pada jenazah pejabat PUPR di Aceh, Polisi: Murni bunuh diri