Husni Thamrin mengatakan turunnya angka prevalensi stunting sebanyak dua persen tersebut membuat peringkat Aceh yang sebelumnya tertinggi, kini berada di peringkat lima.
Oleh karena itu, kata Husni Thamrin, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan para pemangku kebijakan lainnya untuk bersama-sama menangani permasalahan stunting.
"Stunting merupakan permasalahan nasional. Penanganan stunting juga menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya BKKBN sematan. Tujuannya penanganan stunting untuk melahirkan generasi emas bagi Bangsa Indonesia pada 20245," kata Husni Thamrin.
Baca juga: Pemkab Aceh Besar bagi telur ayam cegah stunting
Husni Thamrin menegaskan stunting bukan hanya dilihat dari tinggi badan anak. Akan tetapi, stunting juga dilihat dari perkembangan otak dan daya pikirnya. Anak mengalami stunting memiliki daya pikir yang rendah.
"Inilahnya harus dipahami. Selama ini, pemahaman stunting adalah kekerdilan atau tubuh yang pendek. Padahal, stunting melahirkan generasi dengan daya pikir yang lemah. Inilah yang harus dicegah untuk melahirkan generasi emas Indonesia," kata Husni Thamrin.
Baca juga: Aceh Barat terima 2.970 dus makanan tambahan cegah stunting dari PDI-P