Banda Aceh (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Muhammad Iswanto mengajak masyarakat di kabupaten itu untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana sehingga dapat mengurangi risiko ketika terjadinya bencana.
”Berbicara kejadian bencana, sebenarnya kita perlu mewaspadai segala bentuk kejadian bencana yang mungkin terjadi karena bencana selalu terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat kita duga,” kata Muhammad Iswanto di Jantho, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menggelar Apel kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dalam rangka mengantisipasi potensi bencana akibat elnino dan elnina yang diprediksi terjadi mulai Agustus 2023 di Lapangan Kota Jantho.
Ia menjelaskan dampak El Nino diprediksi akan melanda sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan. Di mana dengan adanya prediksi El Nino dan La Nina yang akurat akan sangat berguna dalam peringatan dini, dan antisipasi terjadinya iklim ekstrem yang berasosiasi dengan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan.
Ia menyebutkan dalam tiga bulan terakhir di Kabupaten Aceh Besar elah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 90 kali.
Menurut dia Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten yang rawan terjadinya berbagai bencana, sehingga kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana sangat penting agar masyarakat mampu melakukan tindakan untuk mengurangi risiko ketika terjadinya bencana.
“Prediksi awal tentang akan terjadinya La Nina dan El Nino ini tentunya sangat bermanfaat dalam membantu perencanaan dan pengelolaan berbagai sektor seperti sumber daya air, energi, transportasi, pertanian, kehutanan, perikanan serta menghindari atau mengurangi potensi kerugian yang lebih besar,” katanya.
Ia menambahkan penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak, sehingga kerja sama antara pemerintah dan pihak non pemerintah merupakan hal penting dalam upaya pengurangan risiko bencana.
“Kami juga berharap Apel Siaga Bencana Kabupaten Aceh Besar tahun 2023 juga dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup, sesuai fungsi dan peran masing-masing, guna menunjang tugas dan pengabdian kepada masyarakat,” katanya.
Kalaksa BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil mengatakan Apel Siaga Bencana tersebut diikuti berbagai pihak terkait seperti TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, Damkar, BPBD, PMI, RAPI, PSC 119, dan Tagana.
“Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu daerah yang paling parah merasakan dampak dari fenomena tersebut yang ditandai dengan banyaknya terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dimana dalam 3 bulan terakhir tercatat sudah 90 kali kejadian karhutla terjadi,” katanya.
Baca juga: FPRB Aceh dorong mitigasi bencana masuk kurikulum sekolah