Kejati Aceh: Program rumah stunting berdampak pada kualitas kesehatan

Banda Aceh (ANTARA) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh menyatakan program rumah stunting kejaksaan yang dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir telah memberi dampak pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

"Program rumah stunting di jajaran kejaksaan di Aceh hingga kini terus berjalan. Program ini berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Aceh Ali Rasab Lubis di Banda Aceh, Selasa.

Program penanggulangan stunting tersebut tersebut digagas Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh Bambang Bachtiar. Dalam pelaksanaan program tersebut, kejaksaan di Aceh sudah membentuk banyak rumah stunting.

Baca juga: Nagan Raya targetkan penurunan stunting jadi 13 di 2026

Ia mengatakan pihaknya membentuk tim khusus yang melaksanakan program tersebut. Selain itu, kejaksaan merangkul pihak lainnya untuk mendukung pelaksanaan program.

"Dalam pelaksanaan, tim khusus stunting tersebut membagikan makanan bergizi, memberi edukasi tentang hidup sehat, serta upaya-upaya lainnya dalam penanganan stunting," kata Ali Rasab menyebutkan.

Ali Rasab mengatakan program penanggulangan stunting tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Sebab, penanganan stunting tersebut tidak bisa dilakukan setengah-setengah.

"Dari hasil evaluasi kami, program rumah stunting ini telah memberi dampak positif terhadap kesehatan masyarakat. Kami berharap dari program tersebut tersebut mampu melahirkan generasi emas dari Provinsi Aceh," kata Ali Rasab Lubis.

Keberhasilan program penanganan stunting oleh Kejaksaan Tinggi Aceh dan jajaran tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Di antaranya dari Indonesia Health Observer, sebuah organisasi kesehatan.

"Penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi kejaksaan untuk terus terlibat dalam menangani stunting. Stunting merupakan persoalan bangsa yang harus ditangani bersama-sama," kata Ali Rasab Lubis.

Baca juga: Bappeda Nagan Raya sosialisasi Perbup percepatan penurunan stunting