Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tenggara (Agara) Jamanuddin menyebut pihaknya masih membuka posko kesehatan untuk melayani keluhan kesehatan warga yang terdampak banjir di daerah itu, meskipun kondisi banjir sudah berangsur surut.
“Saat ini masih ada dua titik posko kesehatan yang kita buka yaitu di Kecamatan Bambel dan Kecamatan Lawe Sumur, karena ini yang agak parah terdampak banjir,” kata Jamanuddin saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan, sejak Minggu (20/8) lalu, pihak mulai membuka posko pelayanan kesehatan yang berjumlah 17 titik tersebar di lima kecamatan di Aceh Tenggara, yang merupakan daerah parah terdampak banjir.
Namun, kata dia, kondisi saat ini debit air sudah berangsur surut, dan umumnya masyarakat juga sudah kembali ke rumah masing, sehingga sebagian posko layanan kesehatan yang dibuka di tenda pengungsian juga sudah kembali ke Puskesmas masing-masing.
“Artinya kalau tenda pengungsian masih dibuka, dapur umum masih ada, maka kita tetap bukan posko kesehatan, kalau dapur umum sudah ditarik maka kita akan tutup dan pelayanan kesehatan kembali ke puskesmas,” ujarnya.
Hingga kini, kata Jamanuddin, pihaknya belum mendapat laporan masyarakat yang menderita penyakit parah akibat banjir, hanya saja masyarakat banyak menyampaikan keluhan diare dan gatal-gatal.
“Keluhan masyarakat paling ada diare, penyakit kulit, sampai hari ini belum ada yang penyakit serius,” ujarnya.
Secara umum, menurut dia, wilayah terdampak banjir di Aceh Tenggara sudah semakin kondusif. Daerah-daerah yang terisolir karena jembatan putus akibat banjir, kini sudah bisa dilalui setelah pemasangan jembatan darurat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Petugas BPBD Aceh Tenggara juga terus melakukan pembersihan sejumlah fasilitas umum yang dipenuhi material lumpur akibat banjir.
“Mudah-mudahan (Kamis, 24/8) besok layanan kesehatan juga sudah kita pusatkan kembali di Puskesmas,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan banjir di Aceh Tenggara terjadi sejak Kamis (17/8), dan terus meluas hingga ke 10 kecamatan yang dipicu intensitas hujan tinggi.
Adapun daerah yang terdampak meliputi Kecamatan Bambel sebanyak 23 gampong (desa), Lawe Sumur sebanyak enam gampong, Semadam
sebanyak lima gampong, serta Kecamatan Bukit Tusam sebanyak delapan gampong.
Selanjutnya, Kecamatan Lawe Bulan sebanyak lima gampong, Babussalam tiga gampong, Tanoh Alas dua gampong, Lawe Sigala-Gala empat gampong, Lawe Alas dua gampong, dan satu gampong di Kecamatan Babul Rahmah.
Korban terdampak akibat peristiwa itu mencapai 8.101 jiwa dalam 2.230 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 59 desa dalam 10 kecamatan di Aceh Tenggara.