Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala melalui Fakultas Kedokteran Hewan meluncurkan program Gerakan Atasi Stunting di Aceh Bersama (GASEH MA) untuk mencegah stunting di Kabupaten Aceh Besar.
“Program ini merupakan kolaborasi berbagai pihak dengan tujuan di antaranya adalah mendukung penguatan upaya pengendalian kasus stunting melalui kolaborasi dan koordinasi berbagai sektor di Provinsi Aceh,” kata Dekan FKH USK Teuku Reza Ferasyi di Aceh Besar, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peluncuran program GASEH MA di Halaman Kantor Camat Kuta Baro oleh Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof Agussabti dan turut hadir Sekretaris Daerah Aceh Besar Sulaimi.
Ia menjelaskan program tersebut juga bertujuan mendukung terwujudnya pilot proyek usaha mandiri berbasis masyarakat gampong untuk memenuhi kebutuhan gizi dari bahan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) dari lingkungan sekitarnya.
Ia menyebutkan untuk memaksimalkan program tersebut FKH menerjunkan 75 dosen dan 150 mahasiswa serta tenaga kependidikan untuk menyukseskan program GASEH MA tersebut.
Ia mengatakan kegiatan tersebut berlangsung secara berulang dalam beberapa minggu di bulan Oktober 2023 dengan mengambil lokasi di tiga desa terpilih, termasuk di antaranya desa yang di dampingi Kejaksaan Tinggi Aceh untuk pengentasan stunting di Kecamatan Kuta Baro.
“Mudah-mudahan kolaborasi ini mampu mengatasi masalah stunting di masyarakat. Program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Ulang Tahun FKH USK ke-63,” katanya.
Sekretaris Daerah Aceh Besar Sulaimi menyambut baik program pengentasan stunting karena kasus tersebut masih tinggi di kabupaten setempat.
“Program ini patut kita apresiasi karena sangat bermanfaat, guna mengatasi permasalahan stunting dalam masyarakat Aceh Besar khususnya Kuta Baro,” katanya.