Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengungkap dugaan penyimpangan distribusi beras oleh oknum pedagang untuk mendapatkan keuntungan. Padahal, beras yang disalurkan Bulog itu seharusnya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
"Beras yang disalurkan oleh Bulog itu adalah beras premium yang terjadi kemarin itu kita salurkan dengan bentuk curah untuk mempercepat terdistribusinya beras itu ke masyarakat ternyata itu digunakan untuk perdagangan mendapat keuntungan," ungkap Buwas saat ditemui di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan pada Rabu.
Buwas menerangkan modus yang diterapkan adalah dengan membeli beras dari Bulog kemudian oknum pedagang menjualnya dengan harga yang lebih mahal.
"Mereka itu membeli dari kita Bulog beras premium itu Rp8.300/kg dengan biaya angkut gudang, mereka jual langsung Rp12.000 sampai Rp13.000/kg dengan diganti karungnya," ungkap Buwas.
Baca juga: Penyaluran bantuan pangan di Aceh capai 90 persenBaca juga: Pemerintah Aceh pastikan tak ada peredaran beras plastik
Menurut dia, Kepolisian Daerah (Polda) Banten berhasil membongkar penyimpangan distribusi beras Bulog oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Bulog memberikan penghargaan kepada Polda Banten atas kinerjanya dalam mengungkap praktik tersebut.