Sejumlah warga Desa Kuta Bakdrien, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) merasa kecewa dengan proyek jembatan yang tengah dibangun di desa mereka, karena proyek senilai Rp2,7 milyar tersebut terancam batal karena pekerjaannya tidak berjalan sesuai kontrak kerja.
“Kami berharap pembangunan jembatan itu terus dilanjutkan hingga selesai karena mempermudah akses transportasi dan mobilitas warga yang selama ini harus melintasi sungai saat pulang ke rumah,” kata salah seorang warga setempat, Ubat di Blangpidie, Sabtu.
Sebelumnya pihak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, menyatakan akan memutuskan kontrak kerja dengan rekanan, CV ZC Corperations, karena kemajuan pekerjaan proyek Rp 2,7 milyar tersebut baru mencapai 30 persen.
Padahal pihak rekanan sebelumnya sudah menarik uang muka sebesar 30 persen dan harus bertanggung jawab atas progress fisik sesuai uang muka tersebut ditambah dengan retensi volume fisik terakhir sebesar 5 persen.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Dinas Perkim Aceh, Arif Khairullah mengatakan bahwa proses administrasi pemutusan perjanjian kerja oleh KPA sudah dalam tahap akhir.
Ia juga menambahkan bahwa tim dari Konsultan Pengawas bersama-sama pihak rekanan akan turun kembali ke lokasi pada 30 Desember 2023 untuk melakukan opname ulang.
Sementara itu, direktur CV ZC Corperations, Zubir meminta pihak Dinas Perkim Aceh agar memberikan perpanjangan waktu pekerjaan selama 50 hari ke depan.
Ia mengklaim bahwa keterlambatan pekerjaan disebabkan oleh cuaca ekstrem dan banjir yang melanda Abdya selama dua bulan terakhir.
“Kami tidak pernah lalai. Kami berharap KPA bisa memaklumi dan memberikan kami perpanjangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Apalagi jembatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” katanya.
Dengan di putusnya kontrak kerja pembangunan jembatan ini, masyarakat setempat berharap kepada pihak aspirator untuk bisa mengusulkan kembali lanjutan pembangunan di tahun anggaran berikutnya melalui dinas terkait.
“Karena jembatan ini sangat dibutuhkan oleh warga, dan sudah sejak lama kami dambakan kehadiran infrastruktur ini,” kata warga setempat, Yusuf yang dibenarkan oleh warga lainnya.
Baca juga: Proyek jembatan Rp2,7 miliar di Abdya bakal diputus kontrak
Baca juga: Proyek jembatan Rp2,7 miliar di Abdya bakal diputus kontrak