Banda Aceh (ANTARA) - Baitul Mal Aceh menyalurkan zakat senilai Rp84,3 miliar untuk 37.729 orang penerima manfaat zakat (mustahik) di Aceh selama 2023, melalui berbagai program sektor kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan syiar Islam, baik yang bersifat konsumtif maupun produktif.
Anggota Badan Baitul Mal Aceh Mukhlis Sya’ya, Jumat, mengatakan zakat tersebut telah memberikan kontribusi signifikan dalam memberikan akses modal dan mendorong semangat berdikari bagi sekitar 2.000 mustahik melalui program modal usaha ultra mikro dan zakat family development.
“Serapan zakat yang kita manfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga kurang mampu mencapai Rp11,6 miliar. Semoga ini dapat membuat mustahik lebih mandiri dan berdaya," katanya di Banda Aceh.
Baca juga: Baitul Mal kumpulkan Rp89,6 miliar zakat dan infak selama 2023
Selain itu, kata Mukhlis, zakat yang dikelola Baitul Mal Aceh juga turut berkontribusi dalam menanggulangi masalah gagal tumbuh kembang anak atau stunting yang menjadi fokus Pemerintah Aceh, maupun nasional.
Selama 2023, zakat yang disalurkan untuk penanggulangan stunting mencapai Rp4,53 miliar untuk 608 keluarga penerima manfaat seluruh Tanah Rencong itu, melalui penyediaan makanan bergizi dan fasilitas sanitasi bersih.
"Selain mematuhi ketentuan fikih zakat terkait senif mustahik, Baitul Mal juga memperhatikan persoalan-persoalan terkini yang dihadapi masyarakat miskin di Aceh, sehingga zakat dapat menjawab tantangan sesuai zaman," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Amirullah menjelaskan bahwa kontribusi zakat memiliki nilai besar dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat kurang mampu di provinsi paling barat Indonesia itu.
Dana zakat itu disalurkan untuk tujuh senif, di antaranya senif fakir, senif miskin, senif amil, senif muallaf, senif gharimin, senif fisabilillah, dan ibnu sabil. Berbagai cerita keberhasilan mustahik dan dampak zakat juga telah banyak dipublikasi melalui akun media sosial resmi Baitul Mal Aceh.
"Publikasi ini kita lakukan untuk mendorong lebih banyak muzakki (orang yang menunaikan zakat, red) agar hatinya tergerak untuk berzakat melalui Baitul Mal," ujarnya.
Ia juga mengajak para muzakki yang belum berzakat untuk menunaikan zakat melalui amil resmi terdekat, khususnya pelaku usaha yang belum menyalurkan zakat hasil usahanya.
"Zakat yang disalurkan melalui amil resmi akan lebih mudah dipertanggungjawabkan dan membawa manfaat yang lebih besar bagi mustahik," ujarnya.
Baca juga: Pemprov minta badan usaha dan PTN di Aceh bayar zakat lewat Baitul Mal