Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar menyatakan daerah tersebut berhasil mencapai angka 100 persen dalam penimbangan dan pengukuran balita di wilayah Aceh Besar.
"Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja sama antara Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya," kata Kadinkes Aceh Besar Anita di Lambaro, Senin.
Ia menjelaskan kegiatan timbang serentak tersebut bagian menindaklanjuti instruksi Kementerian Kesehatan RI untuk mengevaluasi dan memperbaiki program intervensi stunting yang telah dilaksanakan.
Ia menyebutkan berdasarkan stunting di Aceh Besar adalah 5.025 anak, dengan prevalensi sebesar 16,2 persen.
"Kami melakukan intervensi serentak dan terintegrasi untuk mengetahui jumlah balita yang riil serta mengatasi masalah stunting," kata Anita.
Menurut dia sesuai berdasarkan data tersebut terjadi penurunan dibanding sebelumnya berada pada angka 30 persen.
Selain itu, terdapat 3.745 balita yang berisiko mengalami wasting, dengan prevalensi 12 persen.
"Kami akan menindaklanjuti kasus wasting ini agar tidak berkembang menjadi stunting," kata Anita.
Adapun instansi yang ikut terlibat dalam penanganan stunting yakni Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Aceh Besar, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KB PP dan PA) Aceh Besar, Puskesmas, jajaran Forkopimcam, TP PKK Kecamatan, hingga Keuchik serta TP PKK gampong se-Aceh Besar.
Pj Ketua TP PKK Kabupaten Aceh Besar, Cut Rezky Handayani mengatakan penanganan stunting menjadi salah satu prioritas utama dalam program kerja TP PKK.
"Kami sangat serius dalam upaya penanggulangan stunting, karena ini menyangkut masa depan anak-anak kita dan generasi mendatang," katanya.
Ia berharap capaian yang diraih tersebut dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kesehatan anak-anak di Aceh Besar.
Baca juga: Aceh Besar siapkan regulasi BTT tagani dampak kekeringan
Baca juga: Aceh Besar siapkan regulasi BTT tagani dampak kekeringan