Banda Aceh (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas Banda Aceh menyatakan telah melaksanakan 31 operasi pencarian dan pertolongan atau SAR di provinsi ujung barat Indonesia tersebut sepanjang Januari hingga Juni 2024.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Kamis, mengatakan operasi SAR tersebut dengan korban sebanyak 108 orang, terdiri 77 selamat, 30 meninggal dunia, dan dua dinyatakan hilang.
"Sepanjang 2024, sejak Januari hingga Juni, ada 32 kali operasi SAR yang kami lakukan. Adapun korban sebanyak 108 orang, 30 orang di antaranya meninggal dunia, dua dinyatakan hilang, dan 77 orang selama," katanya.
Ibnu Harris Al Hussain mengatakan operasi SAR yang dilaksanakan tersebut di antaranya kejadian pelayaran atau kecelakaan kapal. Operasi SAR untuk kecelakaan kapal dilakukan sebanyak delapan kali dengan korban sebanyak 77 orang, di antaranya 76 orang selamat dan satu dinyatakan hilang
Kemudian, operasi SAR bencana alam hanya dilakukan satu kali dengan korban nihil. Sedangkan operasi SAR membahayakan manusia dilakukan sebanyak 21 kali dengan 31 orang, terdiri 29 orang meninggal dunia, serta selama dan dinyatakan hilang masing-masing seorang.
"Sedangkan operasi SAR kecelakaan lalu lintas dengan penanganan khusus hanya satu kali dengan korban satu orang, meninggal dunia. Sementara, untuk operasi SAR pesawat udara di Aceh nihil," kata Ibnu Harris Al Hussain menyebutkan.
Menyangkut wilayah operasi SAR tersebut, Ibnu Harris mengatakan hampir merata di seluruh wilayah Provinsi Aceh, baik daratan, sungai, maupun laut. Selama pelaksanaan operasi, tim SAR tindak mengalami kendala berarti.
"Secara umum pelaksanaan operasi berlangsung sesuai rencana. Kendala yang biasa dihadapi seperti kondisi alam seperti cuaca serta laporan masyarakat yang kurang akurat terkait kejadian yang terjadi," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi korban terseret arus di Aceh Besar
Basarnas laksanakan 31 operasi SAR di Aceh sepanjang 2024
Kamis, 4 Juli 2024 18:03 WIB