Banda Aceh (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banda Aceh melakukan tes urine nelayan sebagai upaya deteksi dini penyalahgunaan narkoba.
Tes urine dipusatkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja, Banda Aceh, Selasa.
Tes urine diikuti sebanyak 20 nelayan yang dipilih secara acak. Hasil tes urine, semua nelayan tersebut negatif atau tidak menggunakan narkoba.
Kepala BNNK Banda Aceh Zahrul Bawadi mengatakan tes urine tersebut dilakukan sebagai upaya deteksi dan pencegahan dini penyalahgunaan narkoba di kalangan nelayan.
"Untuk hari ini, tes urine kami lakukan khusus kepada nakhoda kapal. Kami memilih nakhoda kapal karena adalah sosok yang bertanggung jawab di sebuah kapal nelayan," kata Zahrul Bawadi.
Menurut dia, apabila dari tes urine tersebut ditemukan ada nelayan yang positif mengonsumsi narkoba, maka akan ditindaklanjuti untuk proses rehabilitasi.
"Selain deteksi dini penyalahgunaan narkoba, tes urine ini juga upaya kami mencegah peredaran barang terlarang di kalangan nelayan dan mewujudkan pelabuhan perikanan ini bebas narkoba," kata Zahrul Bawadi.
Sekretaris Panglima Laot Lhok Krueng Aceh Teuku Tarmizi mendukung deteksi dini penyalahgunaan narkoba yang dilakukan BNNK Banda Aceh. Deteksi dini ini dapat mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan nelayan.
"Kami selaku pemilik kapal juga mengapresiasi pencegahan yang dilakukan BNN. Sebab, apabila ada nelayan yang menggunakan narkoba, kami juga ikut terdampak," katanya.
Teuku Tarmizi mengharapkan tes urine tersebut jangan hanya dilakukan sekali ini saja, tetapi secara rutin, mengingat peredaran dan penyalahgunaan narkoba kini sudah merambah berbagai kalangan.
"Deteksi dini harus terus dilakukan guna mencegah penyalahgunaan narkoba. Jangan sampai para nelayan menjadi korban barang terlarang tersebut," kata Teuku Tarmizi.
Baca juga: BNN: Dua sopir angkutan positif narkoba di Banda Aceh