Banda Aceh (ANTARA) - Kabupaten Aceh Besar menjadi salah satu dari 30 kabupaten/kota dari 10 provinsi di Tanah Air yang masuk dalam program Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS), kata pejabat setempat.
“Badan Pangan Nasional pada Tahun Anggaran 2024 mengalokasikan kegiatan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS) di 10 provinsi dan 30 kabupaten/ kota,” kata Kepala Dinas Pangan Aceh Besar Alyadi di Darul Kamal, Rabu.
Ia menjelaskan GENIUS bertujuan untuk memberikan edukasi pangan dan gizi bagi guru,siswa dan orang tua serta pemberian kudapan pangan bergizi bagi siswa sehingga tercukupi asupan gizi.
“Kegiatan ini merupakan bagian untuk memberikan edukasi kepada orang tua, guru dan anak-anak agar mereka terbiasa sarapan pagi sehingga mereka dengan mudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar,” katanya.
Baca: Mahasiswa USK edukasi masyarakat dukung ketahanan pangan
Menurut dia kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan gizi siswa Sekolah Dasar dalam upaya kewaspadaan pangan dan gizi di wilayah rentan rawan pangan,serta meningkatkan pengetahuan dan keadaan gizi siswa SD menuju menuju generasi emas 2045.
Alyadi menyebutkan untuk Aceh Besar, program Genius tersebut menyasar 562 siswa dari 3 Sekolah Dasar yang terpilih di wilayah Kabupaten Aceh Besar. Dengan rinciannya, SDN Neusok Teubaluy 227 siswa, SDN 9 Bukit Teurebeh 54 siswa dan SDN Lhok Seumeulu 281 siswa.
Ia mengatakan di Aceh ada tiga kabupaten yang mendapat program dari Badan Pangan Nasional yakni Aceh Besar, Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Barat.
Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Mukhlis mengatakan peluncuran kegiatan Genius akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 26 Agustus 2024 yang akan dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Pangan Nasional.
"Jadi, kita sebagai Kabupaten yang menerima Program Genius, nanti pada tanggal 26 Agustus harus melakukan persiapan dan memastikan kehadiran kepala daerah. Karena nanti, kegiatan Genius ini juga akan dibuka oleh Bupati," kata Mukhlis.
Baca: Aceh Besar bertekad jadi lumbung pangan dunia