Banda Aceh (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (FKP USK) Banda Aceh menciptakan inovasi losion antinyamuk berbahan gelatin kulit ikan tuna dan ekstrak kulit jeruk, yang diberi nama Body Lotion Mosquitos.
"Ide produk ini bermula dari upaya untuk mengatasi berbagai masalah yang disebabkan oleh nyamuk, limbah kulit tuna, dan limbah kulit jeruk," kata Ketua Tim PKM-K USK Banda Aceh, Siti Maqfirah, di Banda Aceh, Sabtu.
Ide ini dikembangkan bersama oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang beranggotakan lima orang yakni Siti Maqfirah, Panca Anugrah Sakti, Desviranti, Hikma Kasih, Akhyar Febriyan, dibimbing oleh dosen Prodi Ilmu Kelautan FKP USK, Vicky Prajaputra.
Baca juga: Mahasiswa USK luncurkan produk hair mist dari limbah biji pepaya dan kulit jeruk
Siti menjelaskan, losion ini menggunakan gelatin kulit ikan tuna sebagai bahan utama, karena ikan tersebut mengandung asam amino yang tidak disukai oleh nyamuk, sehingga berfungsi sebagai bahan antinyamuk alami.
"Selain itu, gelatin juga membantu melembabkan kulit dan meningkatkan elastisitas. Ini menjadikan kulit lebih sehat dan kencang," ujarnya.
Sedangkan ekstrak kulit jeruk, digunakan karena adanya kandungan limonene, yaitu sebuah senyawa yang bersifat toksik bagi nyamuk sehingga efektif mengusir nyamuk.
"Ekstrak kulit jeruk juga memiliki sifat antioksidan yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, juga memberikan aroma segar yang menyenangkan pada kulit," katanya.
Kombinasi kedua bahan tersebut, kata Siti, menjadikan inovasi losion yang diciptakan tidak hanya berfungsi sebagai anti nyamuk, tetapi juga produk perawatan kulit yang melembabkan sekaligus mengatasi persoalan sampah.
"Kombinasi inovatif dari gelatin kulit tuna dan ekstrak kulit jeruk ini juga sebagai upaya mendukung konsep zero waste dengan memanfaatkan limbah terbuang sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, selama ini kulit ikan tuna dan kulit jeruk sering kali tidak dimanfaatkan. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan jika gelatin yang diekstraksi dari kulit tuna dan minyak esensial kulit jeruk memiliki potensi ekonomi untuk digunakan sebagai produk turunan.
"Ini juga sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat dan menjadi inovasi terbaru," demikian Siti Maqfirah.
Untuk diketahui, melalui ide kreatif produk tersebut, Siti bersama tim nya berhasil lolos seleksi, dan memperoleh dana pengembangan dari Kemdikbud Ristek pada program Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024.
Baca juga: Dinkes Nagan Raya alokasi Rp600 juta tambah pasokan obat di setiap Puskesmas