Banda Aceh (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh berhasil meraih predikat akreditasi Paripurna dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Lembaga Penyelenggara Akreditasi Pelayanan Kesehatan Paripurna (LPA PKP).
“Akreditasi paripurna ini adalah hasil kerja keras seluruh tim PMI Kota Banda Aceh dan juga dukungan dari masyarakat," kata Ketua PMI Banda Aceh Ahmad Haeqal Asri di Banda Aceh, Jumat.
Predikat ini diberikan setelah PMI Kota Banda Aceh menjalani proses penilaian ketat yang meliputi sembilan indikator utama, seperti sasaran keselamatan pasien (SKP), tata kelola kepemimpinan (TKK), kompetensi dan kualifikasi SDM (KKS), hingga pelayanan darah (PD).
Proses survei akreditasi tersebut telah dilakukan pada akhir Februari 2025 oleh tim surveyor independen dari Kemenkes RI.
Haeqal mengatakan, penghargaan ini menjadi bukti komitmen PMI Banda Aceh dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi, khususnya dalam pengelolaan Unit Donor Darah (UDD).
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, terutama dalam penyediaan darah,” ujarnya.
Baca: PMI Banda Aceh berhasil kumpulkan 2.493 kantong darah selama Ramadhan
Selain itu, kata Haeqal, pencapaian ini juga menandai PMI Kota Banda Aceh sebagai salah satu unit pengelola darah terdepan di Aceh yang memenuhi standar nasional.
Dirinya menegaskan bahwa predikat ini akan semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan khususnya UDD PMI Kota Banda Aceh.
Tak hanya itu, akreditasi paripurna ini juga membawa sejumlah penyesuaian operasional sesuai regulasi Kemenkes RI, seperti standar pengumpulan darah yang lebih ketat dan peningkatan fasilitas untuk mendukung kenyamanan pendonor.
Dengan capaian ini, ia optimis PMI Banda Aceh akan terus berkontribusi dalam mendukung program kesehatan nasional serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya.
“Kami berharap PMI terus menjadi mitra strategis rumah sakit dan pemerintah dalam memastikan ketersediaan darah dan pelayanan kesehatan yang prima,” demikian Ahmad Haeqal Asri.
Baca: PMI Banda Aceh butuh 200 kantong darah per hari baru terpenuhi 80 persen