Kutacane (ANTARA Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bahwa cuaca buruk diprakirakan melanda sejumlah daerah di Aceh sepanjang pekan ini.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi, sehingga masyarakat diminta mewaspadai bencana," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang Zakaria melalui sambungan telepon di Aceh Tenggara, Senin.
Kondisi cuaca buruk kali ini, lanjutnya, dipicu oleh tekanan rendah yang terpusat di Samudera Hindia, tepatnya di bagian Selatan dari Pulau Jawa.
Akibat yang ditimbulkan dari fenomena alam itu, yakni masa udara berada di Samudera Hindia Barat atau termasuk wilayah di provinsi paling Barat di Indonesia tertarik dengan tekanan rendah.
"Ditambah lagi `low pressure` (tekanan rendah) di bagian Selatan Pulau Mentawai, Sumatera Barat, sehingga memperkuat gaya tarik masa udara di Samudera Hindia bagian Barat," jelasnya.
Ia mengatakan di wilayah Aceh sendiri terbentuknya belokan angin yang memicu berkumpulnya uap air, dan membentuk tumbuhnya awan-awan konvektif atau "Colounimbus".
Awan "Colounimbus" ini, terangnya, merupakan penyebab turunnya hujan lebat, disertai kilat atau petir dan angin kencang.
"Bagi mereka yang tinggal di daerah dataran rendah, dan daerah aliran sungai harus waspadai banjir. Sedangkan di lereng-lereng gunung atau bukit, harus waspadai tanah longsor," tegas Zakaria.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara (Agara) telah meningkatkan status di bulan ini menjadi siaga darurat, menyusul masuknya puncak musim hujan sejak awal bulan ini.
"Untuk mengantisipasi atas kemungkinan bencana banjir, kita telah tetapkan status siaga darurat sejak pekan lalu," ucap Kepala BPBD Agara, Ramadhan.