DEWAN: PROYEK KERETA API ACEH MUBAZIR
Minggu, 1 Desember 2013 16:08 WIB
Photo © Rahmat mirzaBanda Aceh, 1/12 (Antara) - Ketua Komisi C DPRK Aceh Utara Azhari Cage menyatakan, pemerintah sepertinya tidak serius membangun kereta api di Aceh, sehingga proyek tersebut bakal mubazir, karena tidak ada manfaatnya bagi perekonomian daerah. "Saya menilai pembangunan kereta api Aceh yang sudah mulai beroperasi sekarang ini bakal menjadi proyek mubazir, karena tidak ada manfaatnya bagi ekonomi Aceh," katanya saat dihubungi dari Banda Aceh, Minggu, menanggapi mulai beroperasinya kereta api Aceh tersebut.Transportasi kereta api Aceh sudah beroperasi pada Minggu yang baru melayani tiga stasiun, yakni Krueng Geukueh, Bungkah dan Stasiun Krueng Mane dengan jarak tempuh sekitar 12 kilometer.Azhari menyatakan, kalau transportasi hanya berjarak 12 Km, apa yang akan diharapkan dengan kereta api."Jadi, saya rasa, belum ada manfaatnya," kata anggota dewan dari Partai Aceh, partai lokal di Provinsi Aceh itu.ia menilai, hingga saat ini, Aceh belum membutuhkan transportasi kereta api, karena transportasi darat lainnya masih memadai.Namun, demikian, ia menyampaikan terimakasih dan bersyukur dengan adanya kereta api, tapi diharapkan tidak hanya sekedar seremonial saja."Kalau pemerintah benar-benar serius untuk membangun Aceh, maka agar tidak setengah-setengah dan harus tuntas. Kalau program kereta api Aceh sampai Sumatera Utara, maka harus direalisasikan," katanya.ia menilai sebenarnya pemerintah pusat tidak serius membangun kereta api di Aceh ini. "Setahu saya proyek ini sudah lama, tapi kenapa baru 12 Km yang terealisasi. Jadi, untuk bisa sampai ke Sumut berapa tahun lagi," katanya.Bahkan, kata Azhari, ada sebagai lokasi dimana bantaran rel kereta api sudah dibongkar masyarakat, karena dinilai proyek kereta api di Aceh ini hanya main-main.Kereta Api jenis KRDI-3 08210 dilengkapi sejumlah kipas angin yang memadai, kursi yang mampu menampung 128 penumpang. Selain itu juga dilengkapi tempat pegangan bagi penumpang yang berdiri di setiap ruangan kereta itu.Pada pengoperasian perdana tersebut mendapat sambutan dari masyarakat. Pada hari pertama dan kedua para penumpang tidak dikutip ongkos.