Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyatakan pemerintah pusat memberi jatah pupuk bersubsidi sebanyak 158.421 ton untuk Provinsi Aceh pada 2021, dalam upaya memenuhi kebutuhan pupuk petani selama masa produksi tahun ini.
“Total alokasi awal pupuk bersubsidi untuk Aceh sebanyak 158.421 ton, terbagi dalam lima jenis pupuk,” kata Kepala Bidang Sarana Prasarana Distanbun Aceh Fakhrurrazi di Banda Aceh, Senin.
Alokasi awal pupuk bersubsidi pada 2021 untuk petani Aceh meliputi pupuk jenis SP36 sebanyak 17.019 ton, urea 76.006 ton, ZA 12.437 ton, NPK 45.020 ton dan pupuk organik granul 7.939 ton.
Dia menjelaskan pupuk itu telah didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong sejak awal Januari lalu, guna memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani yang sedang masa tanam.
“Pupuknya sudah ada di kabupaten, tinggal ditebus oleh distributor sesuai dengan prosedurnya. Kita belum mendapatkan laporan penebusannya,” kata Fakhrurrazi, menjelaskan.
Dia menambahkan berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik (e-RDKK), Aceh membutuhkan 672.148 ton pupuk bersubsidi dalam lima jenis seperti pupuk urea 135.781 ton, ZA 28.248 ton, SP36 sebanyak 35.010 ton, NPK 174.514 ton dan pupuk organik 298.595 ton.
“Kebutuhan kita pada 2021 ini memang sesuai dengan usulan dari kecamatan. Jadi kalau memang nanti Kementerian Pertanian menambah alokasi, kita E-RDKK siap, e-RDKK kita memang besar,” katanya.
Dari total kebutuhan pupuk Aceh per tahun sesuai e-RDKK tersebut, kata dia, selama ini hanya dibawah 50 persen yang dapat dipenuhi oleh pemerintah pusat. “Karena ini kan subsidi ya jadi sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah,” ujarnya.
Sedangkan luas tanam Aceh pada 2021, kata Fakhrurrazi, sesuai dengan E-RDKK maka luas tanam Aceh mencapai 779.565 hektare, meliputi semua subsektor seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan.
“Yang paling dominan luas tanam di Aceh subsektor tanaman pangan dan perkebunan. Kalau perkebunan di wilayah tengah, selatan dan lainnya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Total alokasi awal pupuk bersubsidi untuk Aceh sebanyak 158.421 ton, terbagi dalam lima jenis pupuk,” kata Kepala Bidang Sarana Prasarana Distanbun Aceh Fakhrurrazi di Banda Aceh, Senin.
Alokasi awal pupuk bersubsidi pada 2021 untuk petani Aceh meliputi pupuk jenis SP36 sebanyak 17.019 ton, urea 76.006 ton, ZA 12.437 ton, NPK 45.020 ton dan pupuk organik granul 7.939 ton.
Dia menjelaskan pupuk itu telah didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota di daerah Tanah Rencong sejak awal Januari lalu, guna memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani yang sedang masa tanam.
“Pupuknya sudah ada di kabupaten, tinggal ditebus oleh distributor sesuai dengan prosedurnya. Kita belum mendapatkan laporan penebusannya,” kata Fakhrurrazi, menjelaskan.
Dia menambahkan berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik (e-RDKK), Aceh membutuhkan 672.148 ton pupuk bersubsidi dalam lima jenis seperti pupuk urea 135.781 ton, ZA 28.248 ton, SP36 sebanyak 35.010 ton, NPK 174.514 ton dan pupuk organik 298.595 ton.
“Kebutuhan kita pada 2021 ini memang sesuai dengan usulan dari kecamatan. Jadi kalau memang nanti Kementerian Pertanian menambah alokasi, kita E-RDKK siap, e-RDKK kita memang besar,” katanya.
Dari total kebutuhan pupuk Aceh per tahun sesuai e-RDKK tersebut, kata dia, selama ini hanya dibawah 50 persen yang dapat dipenuhi oleh pemerintah pusat. “Karena ini kan subsidi ya jadi sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah,” ujarnya.
Sedangkan luas tanam Aceh pada 2021, kata Fakhrurrazi, sesuai dengan E-RDKK maka luas tanam Aceh mencapai 779.565 hektare, meliputi semua subsektor seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan.
“Yang paling dominan luas tanam di Aceh subsektor tanaman pangan dan perkebunan. Kalau perkebunan di wilayah tengah, selatan dan lainnya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021