Polres Aceh Timur bersama Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur melakukan tes narkotika terhadap sopir angkutan umum di daerah itu.
Kapolres Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru di Aceh Timur, Senin, mengatakan tes narkotika tersebut dilakukan dengan memeriksa urine para sopir. Tes tersebut dipusatkan di Terminal Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
"Tes urine ini merupakan deteksi dini terhadap para sopir angkutan umum yang melayani transportasi darat masyarakat. Deteksi dini tersebut juga mengantisipasi adanya sopir yang menggunakan narkotika dalam melayani penumpang,"
Selain itu, kata dia, tes urine tersebut juga sebagai upaya pencegahan, peredaran, serta penyalahgunaan narkotika, zat aditif, serta obat terlarang lainnya di kalangan sopir angkutan umum.
"Dan ini juga sebagai upaya kepolisian bersama pemerintah daerah mengurangi kecelakaan lalu lintas akibat pengemudi angkutan umum menggunakan narkoba," katanya.
Baca: Sebanyak 11 anak punk positif narkoba di Banda Aceh
Kapolres Aceh Timur itu menyebutkan tes narkotika tersebut diikuti puluhan sopir angkutan umum. Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penggunaan narkotika maupun obat terlarang oleh para sopir tersebut.
"Tes ini untuk memberikan jaminan kepada masyarakat pengguna moda transportasi umum bahwa sopir yang melayani mereka bebas dari narkotika maupun obat terlarang," kata Nova Suryandaru.
Selain tes urine, kepolisian bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Timur juga mengecek kelayakan angkutan umum yang dikemudikan para sopir tersebut.
"Pengecekan ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk memastikan angkutan umum yang digunakan melayani transportasi masyarakat dalam kondisi baik dan layak jalan," kata Nova Suryandaru.
Baca: Enam terdakwa penyelundupan narkoba di Aceh Timur divonis mati
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kapolres Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru di Aceh Timur, Senin, mengatakan tes narkotika tersebut dilakukan dengan memeriksa urine para sopir. Tes tersebut dipusatkan di Terminal Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
"Tes urine ini merupakan deteksi dini terhadap para sopir angkutan umum yang melayani transportasi darat masyarakat. Deteksi dini tersebut juga mengantisipasi adanya sopir yang menggunakan narkotika dalam melayani penumpang,"
Selain itu, kata dia, tes urine tersebut juga sebagai upaya pencegahan, peredaran, serta penyalahgunaan narkotika, zat aditif, serta obat terlarang lainnya di kalangan sopir angkutan umum.
"Dan ini juga sebagai upaya kepolisian bersama pemerintah daerah mengurangi kecelakaan lalu lintas akibat pengemudi angkutan umum menggunakan narkoba," katanya.
Baca: Sebanyak 11 anak punk positif narkoba di Banda Aceh
Kapolres Aceh Timur itu menyebutkan tes narkotika tersebut diikuti puluhan sopir angkutan umum. Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penggunaan narkotika maupun obat terlarang oleh para sopir tersebut.
"Tes ini untuk memberikan jaminan kepada masyarakat pengguna moda transportasi umum bahwa sopir yang melayani mereka bebas dari narkotika maupun obat terlarang," kata Nova Suryandaru.
Selain tes urine, kepolisian bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Timur juga mengecek kelayakan angkutan umum yang dikemudikan para sopir tersebut.
"Pengecekan ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk memastikan angkutan umum yang digunakan melayani transportasi masyarakat dalam kondisi baik dan layak jalan," kata Nova Suryandaru.
Baca: Enam terdakwa penyelundupan narkoba di Aceh Timur divonis mati
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024