Redelong, Aceh (ANTARA) - Dalam rangka melakukan evaluasi terhadap layanan kesehatan ibu dan anak, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah menggelar forum diskusi tentang penyusunan draf virtual konsep perbaikan layanan kesehatan ibu dan anak, di Aula Gedung Empu Beru, Redelong, Kamis.
Dalam hal ini pemerintah daerah setempat turut menggandeng LSM Kolaborasi Masyarakat Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) dalam membahas penyusunan draf tersebut bersama pihak terkait.
Baca juga: Bener Meriah tuan rumah MTQ ke-35 tahun 2021
Kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Keuangan Setdakab Bener Meriah, Mahmuddin.
Dalam sambutannya, Mahmuddin, mengharapkan agar semua stakeholder dapat bersinergi dalam penyusunan draf virtual tersebut sebagai upaya melakukan perbaikan terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak di daerah itu.
Baca juga: Lagi, kawanan gajah liar rusak tiga rumah warga di Bener Meriah
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat lebih memperkuat koordinasi dan menyamakan persepsi, serta mengevaluasi program kesehatan ibu dan anak yang menjadi program prioritas," tutur Mahmuddin.
Dengan kegiatan ini, kata Mahmuddin, pemerintah daerah setempat menargetkan tercapainya peningkatan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak serta perbaikan gizi di masa yang akan datang.
Baca juga: Puluhan gajah liar masih masih bertahan di dua desa di Bener Meriah
"Sehingga bisa mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian ibu, bayi baru lahir, dan anak balita. Serta mendorong terjadinya perubahan perilaku seluruh masyarakat dan pemberi pelayanan kesehatan, khususnya untuk ibu dan anak," ujarnya.
Mahmuddin menambahkan pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu program prioritas pemerintah daerah setempat.
Menurutnya, Peraturan Bupati (Perbub) tentang hal ini juga sudah ada untuk bisa lebih memaksimalkan pelayanan di tengah masyarakat.
"Bupati melalui Dinas Kesehatan selalu melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu dan anak, karena sudah ada Perbup khusus," sebut Mahmuddin.
Forum diskusi tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Iswahyudi serta diikuti oleh 40 peserta dari kalangan kesehatan se Kabupaten Bener Meriah.