Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh Stasiun Geofisika di Aceh Besar menyebut, gerhana matahari sebagian melintasi Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, sekitar pukul 10.04 WIB.
"Dari awal (gerhana matahari sebagian) sekitar jam 10.04 WIB, sampai dengan puncaknya sekitar pukul 11.49 WIB," ucap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mata I'e, Djati Cipto Kuncoro di Banda Aceh, Kamis.
Hal tersebut dijelaskan beliau di sela-sela melakukan pengamatan gerhana matahari sebagian di Gedung Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDMRC) Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Ketika planet bumi tertutup bulan, lanjut dia, maka bulan yang berukuran lebih kecil dari bumi akan terlihat seperti bulan sabit. Yang terlihat juga cuma bundaran hitam dikelilingi cahaya keemasan akibat bulatan matahari sebagian saja atau sekitar 90 persen.
Namun bagi dua kabupaten di Aceh, yakni Simeulue dan Aceh Singkil bagi mereka yang melakukan pengamatan atau observasi akan melihat bentuk fisik sempurna dari gerhana matahari berbentuk cincin.
BMKG telah memperkirakan bahwa dari segi jadwal di Indonesia waktu mulai terjadinya gerhana matahari paling awal, yakni Sabang, Aceh, pukul 10.03 WIB. Di Sabang, puncak gerhana pukul 11.49 WIB. Sebaliknya di Merauke, Papua menjadi wilayah Indonesia paling akhir gerhananya, yakni mulai pukul 14.37 WIT.
"Ini akibat kedua wilayah tersebut dilintasi fenomena gerhana matahari cincin di Provinsi Aceh. Nah fenomena langka peredaran rotasi planet bumi, matahari, dan bulan bisa terjadi lagi sekitar 20 atau 30 tahun yang akan datang," jelas dia.
Ia mengaku, pihaknya belum mendapatkan informasi bahwa akibat fenomena gerhana matahari cincin tersebut berpengaruh kepada cuaca atau gelombang air laut
"Sampai saat ini, kami belum dapatkan informasi secara detail terkait perubahan itu sendiri. Namun demikian, terkait adanya fenomena perubahan cuaca dan lain sebagainya, itu tidak ada sama sekali," tegasnya.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa amino masyarakat di Banda Aceh dan sekitarnya cukup besar, karena merupakan bagian dari edukasi masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana matahari sebagian di provinsi paling barat Indonesia.
"Alhamdulillah, animo masyarakat sangat-sangat antusias sekali. Bahkan mereka walaupun kami hanya menyediakan kaca mata filter dalam jumlah sedikit, tapi mereka dapat secara bergantian menggunakan kaca mata filter ini," tutur Djati.
BMKG Aceh: gerhana matahari lintasi Banda Aceh pukul 10.04 WIB
Jumat, 27 Desember 2019 9:55 WIB