Jakarta (ANTARA) - Upaya petenis Amerika Serikat Coco Gauff untuk mencetak sejarah di Australia Open berakhir pada babak 16 besar, Minggu, saat petenis berusia 15 tahun itu tersingkir dalam laga tiga set melawan rekan senegaranya Sofia Kenin.
Unggulan 14 Kenin bangkit dari kekalahan satu set untuk menang secara meyakinkan 6-7 (5/7), 6-3, 6-0 dan Gauff meninggalkan lapangan dengan berurai air mata.
Kenin akan melawan petenis bukan unggulan asal Tunisia Ons Jabeur setelah ia mengalahkan Wang Qiang dari China untuk menjadi perempuan Arab pertama yang mencapai perempat final Grand Slam.
"Saya sudah melakukan yang terbaik yang saya bisa. Saya hanya berusaha untuk menghadapinya seperti pertandingan lainnya," kata Kenin, yang juga berair matanya sesudah itu seperti dikutip AFP.
"Saya tahu ia (Gauff) bermain bagus, saya hanya berusaha memainkan permainan saya dan berjuang untuk setiap poin dan tidak fokus pada yang lainnya."
Gauff, pemain termuda dalam undian pertandingan, telah menjadi salah satu cerita di Australia Open, setelah mengalahkan Venus Williams pada putaran pertama dan kemudian menyisihkan juara bertahan Naomi Osaka pada putaran ketiga.
Remaja berbakat itu, yang akan berusia 16 tahun pada Maret, sedang berusaha menjadi pemain termuda yang memenangi Grand Slam dalam era Open, yang dimulai pada 1968.
Pemegang rekor saat ini adalah Martina Hingis, yang juara pada Australia Open 1997 pada usia 16 tahun dan hampir empat bulan.
Australia Open, Coco Gauff berurai air mata saat tersingkir
Minggu, 26 Januari 2020 17:52 WIB