Redelog (ANTARA) - Dugaan pembakaran Kantor Reje (Kepala Desa) Kampung Kute Tanyung, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, secara sengaja oleh orang tak bertanggungjawab kini menjadi perhatian prioritas kepolisian setempat.
Kapolres Bener Meriah AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK melalui Kapolsek Bukit Iptu Jufrizal SH mengatakan polisi hingga saat ini masih terus mendalami kasus tersebut.
"Kasus ini saat ini ditangani oleh Satreskrim Polres Bener Meriah mengingat ini salah satu kasus skala prioritas, tidak menutup kemungkinan ada kaitannya dengan penyaluran Bantuan Langsung Tunai dan program ketahanan pangan," kata Iptu Jufrizal SH, Kamis siang.
Namun menurut Jufrizal selama ini memang tidak pernah terjadi gejolak warga terkait penyaluran BLT atau program ketahanan pangan di desa tersebut seperti yang pernah terjadi desa-desa lainnya di Bener Meriah.
"Sepengetahuan kami tidak ada permasalahan apapun, namun demikian ini tetap kita dalami juga," ujarnya.
Berdasarkan hasil olah TKP kata Iptu Jufrizal diketahui memang tidak ada barang-barang yang hilang dari kantor kepala desa tersebut pasca kebakaran.
Karena itu polisi menduga kuat kantor desa itu memang sengaja dibakar oleh orang tak bertanggungjawab.
"Berdasarkan hasil olah TKP dugaan sementara Kantor Desa tersebut dibakar oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan masih ditemukan aroma bahan bakar minyak untuk menyulutkan api," tutur Jufrizal.
Dia menjelaskan kebakaran tersebut menghanguskan sekira 30 persen bangunan Kantor Desa Kute Tanyung.
Sementara fasilitas kantor yang ikut terbakar kata dia diantaranya adalah dua unit printer, satu meja kerja, satu lemari box, arsip, dan satu unit televisi layar datar.
"Kerugian materil sementara ditaksir sebesar Rp10 juta," sebut Iptu Jufrizal.
Sampai saat ini kata Jufrizal polisi sudah mendeteksi bahwa pelaku pembakaran tersebut masuk ke Kantor Desa Kute Tanyung lewat jendela belakang dengan cara mencongkel salah satu jendela.
"Kemudian mendobrak salah satu pintu di ruang tengah sampai masuk ke ruang kerja para aparatur kampung sehingga membakar beberapa fasilitas kantor," kata Iptu Jufrizal.