Jakarta (ANTARA) - Ronaldinho dan saudaranya Roberto Assis bisa bebas dari tahanan dalam beberapa hari ke depan setelah mencapai kesepakatan atas permohonan pembebasan dengan penyelidik Paraguay, Jumat.
Menurut pengacara mereka Sergio Queiroz, seperti dikutip dari Kantor Berita Xinhua, Sabtu, Kantor Kejaksaan Paraguay meminta pemeriksaan perkara terhadap kedua orang tersebut ditangguhkan menunggu sidang pengadilan terakhir.
Ronaldinho dan Assis ditahan sejak awal Maret atas dugaan memasuki negara Amerika Selatan tersebut dengan paspor palsu.
Pada April, keduanya direlokasi ke hotel bintang empat Palmaroga di ibu kota Asuncion setelah menyetujui membayar 1,6 juta dolar AS untuk jaminan.
"Kantor kejaksaan mengakui bahwa tidak ada kejahatan finansial atau terkait dengan hubungan dengan Roberto," kata Queiroz.
"Setelah selama lima bulan, mereka menunjukkan persis apa yang kami bela sejak awal: penggunaan dokumen publik yang diubah tanpa sepengetahuan terdakwa."
Melalui persyaratan tawar-menawar pembelaan, Ronaldinho menyetujui denda 90.000 dolar AS dan harus melapor kepada hakim federal di Brazil setiap tiga bulan selama dua tahun.
Assis diperintahkan untuk membayar 110.000 dolar dan tidak akan diperbolehkan meninggalkan Brazil selama periode dua tahun.
Ronaldinho dan Assis berangkat ke Paraguay pada 4 Maret untuk berpartisipasi dalam event amal untuk anak-anak dan mempromosikan buku baru. Mereka kemudian ditahan pada hari yang sama atas dugaan menggunakan paspor palsu.
Keduanya membantah telah melakukan kesalahan dan mengatakan mereka mendapat dokumen tersebut sebagai "hadiah" saat tiba di Asuncion.
Ronaldinho pensiun dari sepak bola pada 2018 setelah karir bermain untuk Gremio, Paris Saint-Germain, Barcelona, Milan dan Atletico Mineiro, di antara klub-klub lain. Ia adalah bagian dari tim Brazil yang memenangi Piala Dunia 2002 dan dua kali terpilih sebagai Pemain Terbaik FIFA.