Mataram (ANTARA) - Empat warga dilaporkan tewas di dalam sumur tua di Dusun Tanak Embang, Desa Selebung, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis, sekitar pukul 11.30 Wita.
Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah Murdi membenarkan peristiwa tersebut, namun belum bisa memastikan apakah korban meninggal dunia diduga akibat gas beracun atau ada penyebab lainnya.
"Saya terima laporan dari Camat Batukliang tentang peristiwa tersebut sekitar pukul 11.00 Wita," katanya.
Ia menyebutkan keempat korban, yakni pemilik sumur bernama Amaq Hamidah (60), warga Dusun Tanak Embang Daye. Selain itu, Mustiadi (45), Muhammad Yunus (27), dan Hasrul Sani (35). Ketiganya berasal dari Dusun Kembang Kerang II, Desa Aikdarek, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.
Seluruh korban sudah dievakuasi ke rumah keluarganya oleh masyarakat setempat bersama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lombok Tengah, dan personel Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram.
"Masyarakat melakukan evakuasi korban dari dalam sumur dengan peralatan seadanya. Jenazah sudah dibawa ke rumah keluarganya masing-masing," ujar Murdi.
Dari informasi yang diperoleh, kata dia, peristiwa tersebut bermula ketika Amaq Hamidah, bermaksud untuk membersihkan sumurnya karena ada bau menyengat. Kedalaman sumur sekitar lima hingga enam meter dengan ketinggian air sekitar dua meter.
Korban turun ke dalam sumur menggunakan alat sederhana berupa tangga bambu, tapi beberapa saat kemudian korban tidak ada respon sehingga isterinya yang sedang berada di dapur curiga dan memeriksa sumur.
Isteri korban tiba-tiba berteriak minta tolong. Beberapa saat kemudian datang satu orang warga, yakni Mustiadi. Warga Dusun Kembang Kerang II itu, turun ke dalam sumur untuk mengevakuasi Amaq Hamidah, namun tiba-tiba lemas dan tidak sadarkan diri di dalam sumur.
Melihat kondisi tersebut, isteri Amaq Hamidah kembali berteriak minta tolong sehingga ada dua orang warga Dusun Kembang Kerang II datang untuk membantu, yakni Muhammad Yunus, dan Hasrul Sani. Namun, keduanya juga ikut lemas dan pingsan di dalam sumur.
"Keempat korban berhasil dievakuasi dari atas sumur oleh warga setempat bersama TRC BPBD dan tim Basarnas, namun korban sudah meninggal dunia," kata Murdi.
Terkait penyebab korban meninggal dunia, Murdi menegaskan pihaknya belum bisa memastikan karena harus dilakukan penyelidikan oleh aparat kepolisian apakah diduga akibat gas beracun, kelamaan tenggelam di dalam air atau ada faktor lainnya.
"Kami dari BPBD tidak berani memastikan apa yang menyebabkan keempat korban meninggal dunia, apakah kekurangan oksigen atau gas beracun atau faktor lain, saya tidak berani memastikan itu," ujarnya.