Banda Aceh, 14/10 (Antaraaceh) - Aceh mengusulkan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kongres Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke XV pada April 2016, kata Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Aceh Syamsul B Ibrahim.
"Kita siap jadi tuan rumah kongres 2016. Saya pikir itu bisa menjadi momentum istimewa bagi Aceh. Belum pernah dalam sejarah Ansor dan Nahdlatul Ulama menggelar acara-acara besar di Aceh," katanya saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Padahal, katanya menjelaskan secara historis, kependudukan, dan geografis, Aceh merupakan pusat pergerakan "Ahlussunah wal jamaah" namun belum terorganisir dengan baik. Selain itu, jika Aceh menjadi tuan rumah kongres GP Ansor maka akan menjadi momentum untuk mempromosikan Aceh sebagai daerah yang aman baik untuk kunjungan kerja, wisata, maupun investasi."Kami yakin Pemerintah Aceh akan mendukung kegiatan ini.
Proses legitimasi penunjukkan Aceh sebagai tuan rumah memang tidak mudah. Dalam konferensi besar itu sendiri, sedikitnya lima provinsi lain juga ikut menawarkan diri sebagai tuan rumah," katanya menjelaskan.
Syamsul Ibrahim menyebutkan kelima daerah yang menyatakan keinginan untuk menyelenggarakan kongres GP Ansor 2016 itu yakni Provinsi Yogyakarta, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua.
Penunjukkan tuan rumah pastinya ditentukan oleh indikator-indikator tertentu yang akan ditetapkan oleh PP GP Ansor. Indikator tersebut tidak saja berupa kesiapan PW Ansor Aceh dan ke-23 Pengurus Cabang GP Ansor Aceh, melainkan juga dukungan infrastruktur, dan transportasi.
"Yang tidak kalah penting adalah dukungan masyarakat dan Pemerintah Aceh sendiri. Pelaksanaan Kongres GP Ansor merupakan acara yang sangat besar," kata Syamsul menambahkan.
Sedikitnya 10.000 warga Nahdliyin bakal terlibat. Artinya jika Aceh ditetapkan sebagai tuan rumah, kunjungan pendatang sebesar itu akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Aceh.
Pewarta : Azhari
Aceh Usulkan Tuan Rumah Kongres GP Ansor
Selasa, 14 Oktober 2014 18:41 WIB