Aceh Tamiang (ANTARA) - DI penghujung tahun 2020, PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field yang berkedudukan di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh ini diabadikan meraih penghargaan bergengsi level nasional.
Lewat Program “Gampong Berdaya Tampur Paloh” dan “Siekula Aneuk Nanggroe Magnet Edukasi di Kawasan 3T” (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal), Pertamina EP Rantau yang di nahkodai Field Manager, Totok Parafianto berhasil menyandingkan dua Awards Padmamitra dan Indonesia CSR Awards (ICA) Platinum.
Berangkat dari komitmen melalui sentuhan program Corporate Social Responsibility (CSR), tim perusahaan migas ini sejak lima tahun terakhir terus membina warga di Gampong (Desa) Tampur Paloh pedalaman Kabupaten Aceh Timur, Aceh tersebut.
Sejumlah program tanggungjawab sosial di gampong terpencil yang dihuni sekitar 124 KK itu di antaranya, pemberdayaan masyarakat, bidang pendidikan dengan membangun sekolah terbuka, hingga mengembangkan pohon kedondong hutan temuan energi baru dan terbarukan sebagi energi alternatif untuk menerangi Tampur Paloh yang belum terjamah listrik PLN kala itu.
Bukti kerja nyata Pertamina ini selain mengejar target produksi minyak, ternyata mendapat penilaian khusus di tingkat nasional. Dalam bulan Oktober-November 2020 ini PEP Rantau Field tercatat memboyong Dua Awards sekaligus.
Mungkin banyak yang belum tahu, letak Topograpi Gampong Tampur Paloh yang diapit oleh perbukitan rimba Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Sebuah desa kecil yang didiami mayoritas suku Gayo ini berjarak 65 kilometer dari Kualasimpang, Ibu Kota Kabupaten Aceh Tamiang.
Untuk menjangkau Tampur Paloh membutuhkan waktu 4 jam perjalanan, dengan menyusuri dua medan, masing-masing jalur darat 3 jam dan jalur air 1 jam (naik boat motor) melawan arus dari dermaga Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih. Ini merupakan estimasi waktu tercepat jika berangkat dari Kantor Pusat Pertamina EP Rantau.
Terkadang kalau kondisi cuaca hujan, hulu Sungai Aceh Tamiang bisa tiba-tiba banjir. Jika tetap ingin melanjutkan perjalanan cukup berisiko. Agenda kepergian dan kepulangan harus ditunda esoknya. Bila kondisi alam sedang tak bersahabat, Tim PEP Rantau dihadapkan oleh dua pilihan, balik kanan pulang atau bermalam di Tampur Paloh.
Namun semua itu terbayarkan saat PEP Rantau Field menerima Penghargaan Padmamitra dari Kementerian Sosial (Kemensos RI). ‘Buah’ CSR ini diberikan langsung oleh Menteri Sosial, Juliari P. Batubara kepada Hermansyah Y. Nasroen, selaku Public Relations Manager (PRM) PT Pertamina EP, pada malam penganugerahan Padmamitra Awards di Hotel Mercure Jakarta, Selasa (17/11) malam.
Dalam sambutannya, Mensos Juliari mengucapkan selamat atas kontribusi dan dedikasinya kepada para badan usaha maupun individu yang telah terbukti satu tahun ini benar-benar konkrit dalam menjalankan program yang bermanfaat bagi saudara-saudara kita di pelosok negeri ini.
“Tentunya sumbangsih ini kita catat bersama sebagai bentuk sinergitas seluruh pihak untuk memciptakan pilar-pilar sosial yang berkesinambungan,” ujar Ari sapaan akrap Menson RI ini.
Diakuinya, pemerintah banyak memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh masyarakat di tanah air, dengan kebutuhan yang beragam. “Maka dari itu, bantuan dari perusahaan dan lembaga sosial lainnya sangat kami apresiasi,” tuturnya.
Field Manager (FM) PT Pertamina EP Rantau Field, Totok Parafianto melalui keterangan tertulis menyatakan, ini merupakan kali pertama Rantau Field mendapatkan penghargaan skala nasional langsung dari Kemensos RI, atas pengelolaan program CSR yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan sosial. Menurutnya, dari lima program yang diikutsertakan dalam tiga kategori Padmamitra Awards yakni, Kemiskinan, Ketelantaran dan Keterpencilan.
“Kami mendapatkan penghargaan kategori Keterpencilan pada prog