Surabaya (ANTARA) - Sejumlah rumah warga di Gang Seruni III RT 12 RW 10 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kota Surabaya, mengalami retak akibat pembangunan gudang milik CV Graha Bangun Utama.
Sekretaris Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya Budi Leksono di Surabaya, Sabtu, mengatakan pihaknya sudah menerima keluhan dari warga soal adanya pembangunan gudang yang dinilai tidak sesuai dengan Perda, sehingga berdampak terhadap kerusakan rumah warga.
"Ini sudah lima kali dimediasi di tingkat kelurahan, tetapi tidak ada titik temu (solusi). Bahkan, infonya di kantor Satpol PP sudah ada pertemuan," ujar Budi Leksono.
Menurut dia, komisi A masih sebatas mendengarkan keluhan warga sebelum nantinya memanggil dinas terkait, seperti Dinas Cipta Karya, Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Satpol PP Surabaya.
Untuk rapat dengar pendapat, lanjut dia, Komisi A akan mengundang dari pihak konsultan independen, sehingga apa yang menjadi tuntutan warga terkait kerusakan bangunan rumah warga bisa segera ditindaklanjuti.
"Apakah bangunan rumah warga yang rusak ini yang lama atau baru, sehingga bisa menemukan jalan tengah," katanya.
Selain itu, lanjut dia, bukan hanya dampak, tetapi ke depannya akan dilihat bangunan itu peruntukannya seperti apa, karena bunyi dalam perizinannya rumah usaha, tetapi ternyata digunakan sebagai gudang.
Untuk itu, kata dia, jangan sampai setelah ini bermasalah dengan warga, peruntukannya juga ada masalah dengan warga termasuk masalah pergudangan yang bisa mengganggu aktivitas transportasi.
Salah satu warga Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran Haniyah sebelumnya mengatakan selain dirugikan dengan rumah miliknya dan warga lainnya yang retak, ia juga merasa terganggu dengan kebisingan pengerjaan pembangunan.
"Kami tidak setuju adanya pembangunan pergudangan di tengah pemukiman warga," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Pembangunan Gudang CV Graha Bangun Utama Hardiono mengatakan pihaknya tidak lepas tanggung jawab dan segera memperbaiki adanya rumah yang retak. "Kami tidak lepas tanggung jawab, tetapi harus logis," ujar Hardiono.
Sejumlah rumah warga retak akibat pembangunan gedung
Sabtu, 10 April 2021 11:14 WIB