Redelong (ANTARA) - Bupati Bener Meriah Sarkawi meminta para guru mengaji di daerah setempat untuk terus berinovasi agar peserta didiknya mudah untuk membaca Al Quran.
"Para guru hari ini harus terus berinovasi bagaimana caranya agar anak-anak kita mudah dalam membaca Al Quran,” kata Sarkawi dalam peringatan Nuzulul Quran 1442 hijriah di Masjid Nur Nabawi, Redelong, Kamis.
Sarkawi mengatakan setiap desa di Bener Meriah sudah berdiri Tempat Pengajian Al Quran (TPA) dan Pemkab juga telah mengalokasikan anggaran untuk membantu insentif para guru TPA tersebut.
“Kalau kami dulu itu termasuk generasi rotan, itu adalah salah satu cara guru untuk mempercepat pandai membaca Al Quran, dan zaman sekarang itu tentu sudah jauh berbeda," katanya lagi.
Menurut dia untuk menanamkan cinta Al Quran kepada generasi sekarang memang harus dimulai dengan mengenalkan aksara Al Quran atau bisa membaca Al-Quran.
"Karena pintu gerbang utama untuk menimbulkan rasa cinta kepada Al Quran adalah mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar," ujarnya.
Kata dia kalau sudah buta aksara Al Quran tentu masalahnya akan menjadi rumit. Sehingga ini menjadi tugas bersama pemerintah, masyarakat, alim ulama dan pihak lainnya agar masyarakat Bener Meriah tidak buta huruf Al Quran.
Berdasarkan penelitian pada 2020 sebanyak 65 persen penduduk Indonesia masih buta Al Quran. Sementara sisianya, kata dia, ada yang bisa membaca dengan baik dan benar, dan ada juga yang sekedar bisa membaca tapi kurang fasih.
"Menurut menteri agama yang kala itu dijabat oleh Fachrul Rozi mengatakan bahwa 65 persen penduduk Indonesia masih buta huruf Al Quran, ini menurut hasil penelitian ilmu Al Quran," ujarnya.
"Semoga yang 65 persen tersebut tidak ada di Bener Meriah, Insya Allah," ujarnya lagi.