Jakarta (ANTARA) - Kecuali Belanda, grup ini memang tidak dianugerahi dengan begitu banyak bintang seperti grup-grup lain. Tetapi jangan salah ada pemain-pemain hebat yang bisa membuat mereka menjadi tim kejutan dalam laga ini, tidak terkecuali dengan Ukraina yang hampir seluruh anggota skuadnya merupakan produk liga domestik mereka.
Belanda jelas memiliki pemain-pemain high profile yang bermain bersama klub-klub top Eropa, dari Barcelona di Spanyol sampai Juventus dan Inter Milan di Italia, dari duo Manchester dan Liverpool di Inggris sampai Lyon di Prancis dan Wolfsburg di Jerman, dan tentu saja produk lokal mereka di Ajax, PSV dan Feyenoord yang selama ini menjadi pabrik-pabrik pemain hebat yang dikonsumsi klub-klub papan atas Eropa.
Tetapi Ukraina, Austria dan apalagi Makedonia Utara hanya beberapa saja di antara mereka yang berpengalaman bagaimana harus bertarung dalam level internasional. Di Austria yang hampir seluruh anggota legiun Bundesliga Jerman, David Alaba yang musim depan membela Real Madrid setelah lama bersama Bayern Muenchen dan Sasa Kaladhzic yang membela Stuttgart adalah dua nama yang paling menonjol.
Dalam skuad Ukraina, gelandang Manchester City Oleksandr Zinchenko dan gelandang West Ham United Andriy Yarmolenko adalah yang sangat menonjol dan familiar di kalangan penggemar sepak bola sejagat, sedangkan Makedonia Utara ada striker yang juga kapten mereka, Goran Pandev, yang saat ini membela Genoa dalam Serie A Italia.
SKUAD UKRAINA
Ukraina akan menjajal Belanda pada pertandingan pembukanya dalam turnamen ini 13 Juni nanti.
Gelandang Manchester City Oleksandr Zinchenko adalah pemain paling terkenal dalam skuad terakhir 26 pemain Ukraina untuk Euro 2020 bulan ini. Zinchenko akan ditemani di lapangan tengah oleh sesama pemain Liga Premier, yakni gelandang West Ham United Andriy Yarmolenkok.
Mereka berdua akan menggalang kekuatan bersama 24 pemain lainnya yang 18 di antaranya adalah produk domestik sepak bola Ukraina. Tetapi sepertinya pelatih mereka yang juga legenda Ukraina, Andriy Shevchenko, bakal mengandalkan spesialis set-piece yang bermain untuk Atalanta, Ruslan Malinovskyi.
Pemain ini adalah jantung serangan Ukraina dan keserbabisaan dia membuatnya nyaman berada dalam posisi di depan barisan belakang Ukraina dan sekaligus menjadi penghubung kepada tim serang mereka. Enam gol yang dia ciptakan dalam 33 penampilan bersama negaranya telah membesarkan hati Shevchenko dan rekan-rekan satu timnya untuk melewati fase grup yang jika terjadi bakal yang pertama mereka lakukan dalam sejarah sepak bola mereka.
Skuad lengkap Ukraina:
Penjaga gawang: Georgiy Bushchan (Dynamo Kyiv), Andriy Pyatov (Shakhtar Donetsk), Anatolii Trubin (Shakhtar Donetsk)
Bek: Eduard Sobol (Club Brugge), Illia Zabarnyi (Dynamo Kyiv), Serhiy Kryvtsov (Shakhtar Donetsk), Denys Popov (Dynamo Kyiv), Oleksandr Tymchyk (Dynamo Kyiv), Vitaliy Mykolenko (Dynamo Kyiv), Oleksandr Karavaev (Dynamo Kyiv), Mykola Matviyenko (Shakhtar Donetsk)
Gelandang: Serhiy Sydorchuk (Dynamo Kyiv), Ruslan Malinovskyi (Atalanta), Mykola Shaparenko (Dynamo Kyiv), Marlos (Shakhtar Donetsk), Yevhen Makarenko (Kortrijk), Oleksandr Zinchenko (Manchester City), Viktor Tsygankov (Dynamo Kyiv), Taras Stepanenko (Shakhtar Donetsk), Andriy Yarmolenko (West Ham), Oleksandr Zubkov (Ferencvaros), Heorhii Sudakov (Shakhtar Donetsk), Roman Bezus (Gent)
Penyerang: Roman Yaremchuk (Gent), Artem Besedin (Dynamo Kyiv), Artem Dovbyk (Dnipro-1)
BELANDA
Belanda jelas memiliki anggota tim yang lengkap sehingga di atas kertas seharusnya bisa melakukan apa saja yang terbaik dalam petualangan mereka di grup ini, bahkan lebih dari sekadar fase grup, sekalipun mereka tidak masuk ke putaran final Euro 2020 karena menyandang status juara, melainkan runner up saja di bawah Jerman.
Namun karena diisi para pemain bintang yang bermain di klub-klub papan atas Eropa, Belanda tetap menjadi calon kuat juara grup, paling tidak menjadi tim angker untuk lawan-lawannya dalam grup ini.
Mereka memang kehilangan pemain paling berpengaruhnya, Virgil van Dijk yang tak kunjung pulih dari cedera yang dialaminya tahun lalu saat dilanggar kiper Everton dalam pertandingan Liga Inggris.
Namun tetap saja siapa yang tidak gentar menghadapi tim yang barisan belakangnya diisi oleh bek-bek hebat seperti bek Juventus Matthijs de Ligt, bek Manchester City Nathan Ake, bek Crystal Palace Patrick van Aanholt, Brighton Joel Veltman yang bermain untuk Brighton atau Stefan de Vrij yang menjadi salah satu tulang punggung Inter Milan.
Mereka juga bisa menjadi tim yang merajalela di lapangan tengah, terutama oleh hadirnya playmaker Barcelona Frenkie de Jong, Davy Klaassen yang andalan Ajax Amsterdam, dan Georginio Wijnaldum yang membela Liverpool. Masih ada gelandang Manchester United Donny van De Beek dan Ryan Gravenberch dari Ajax, selain juga Teun Koopmeiners dan Marten de Roon.
Keangkeran mereka disempurnakan dengan barisan serangnya yang juga tajam dipimpin oleh pemain Lyon yang juga pernah membela Manchester United, Memphis Depay. Tetapi kekuatan terbesar mereka adalah kekompakan dan kesolidannya yang bisa membangkitkan kembali dominasi semua sektor lapangan sehingga sempurna mempraktikkan total football dalam Euro 1988 di mana Belanda menjuarainya.
Tim Belanda edisi ini jelas ingin mereplikasi sukses 1988 itu, baik dalam organisasi tim dan pola bermain namun juga cara mereka mencatat sukses. Namun ambisi ini agak menghadapi kesulitan saat ini karena mereka ditinggalkan Van Dijk yang selama ini membuat mereka tak perlu mengkhawatirkan pertahanannya dan pasokan bola dari belakang yang memulai segala skenario bermain Belanda.
Tetapi tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola, karena Belanda tidak cuma Van Dijk. Sebaliknya De Jong akan menjadi salah satu pemain kunci jika Belanda ingin mengulangi era jaya yang ditorehkan oleh Marco van Basten cs. Dia adalah bagian instrumental dalam sukses Ajax menembus dominasi tim-tim elite Eropa dengan mencapai semifinal Liga Champions 2019. De Jong bakal menjadi bagian integral dari sukses Belanda.
Mereka punya Wijnaldum yang menjadi salah satu yang turut mengantarkan Liverpool juara liga setelah 30 tahun menunggu dan sekaligus membuat The Reds merengkuh gelar juara Liga Champions setahun sebelum sukses Liverpool di liga itu
Skuad lengkap Belanda
Penjaga gawang: Tim Krul (Norwich), Maarten Stekelenburg (Ajax), Marco Bizot (AZ)
Bek: Patrick van Aanholt (Crystal Palace), Nathan Ake (Manchester City), Daley Blind (Ajax), Denzel Dumfries (PSV), Matthijs de Ligt (Juventus), Jurrien Timber (Ajax), Joel Veltman (Brighton), Stefan de Vrij (Inter Milan), Owen Wijndal (AZ)
Gelandang: Donny van de Beek (Manchester United), Ryan Gravenberch (Ajax), Frenkie de Jong (Barcelona), Davy Klaassen (Ajax), Teun Koopmeiners (AZ), Marten de Roon (Atalanta), Georginio Wijnaldum (Liverpool)
Penyerang: Steven Berghuis (Feyenoord), Cody Gakpo (PSV), Luuk de Jong (Sevilla), Donyell Malen (PSV), Memphis Depay (Lyon), Quincy Promes (Spartak Moskva), Wout Weghorst (Wolfsburg)
SKUAD AUSTRIA
Diperkuat oleh pemain-pemain yang hampir seluruhnya bermain dalam Bundesliga Jerman, dengan yang paling high-profile adalah David Alaba yang 13 tahun malang melintang bersama Bayern Muenchen dan musim depan melintas ke Spanyol guna membela Real Madrid, Austria tak punya alasan untuk sekadar menjadi pelengkap sekalipun mereka tak pernah sekalipun menang dalam putaran final Piala Eropa karena hanya bisa mencatat dua seri dan empat kali kalah dalam dua keikutsertaaan sebelumnya pada Euro 2008 dan 2016.
Tetapi pemain seberpengalaman David Alaba yang sudah kerap mempersembahkan trofi kepada Bayern bisa membantu Austria mencoret catatan buruk dalam dua Piala Eropa yang sebelum ini mereka ikuti. Sekalipun belakangan sering dipasang di bek kiri dan kadang sayap kiri, bek berusia 28 tahun itu tetap menjadi andalan Austria dan menjadi jantung pertahanan tim.
Dengan racikan dan formula inovatif Austria bisa berbicara lebih banyak. Salah satunya ketika menghadapi Inggris dalam laga persahabatan Rabu pekan ini di mana Inggris cuma bisa menang 1-0 namun terus-terusan ditekan Austria yang jauh lebih banyak menciptakan peluang. Sayang, mereka kurang tajam. Tetapi ini pekerjaan rumah untuk dua striker utama mereka, yakni mantan striker West Ham Marko Arnautovic dan ujung tombak Stuttgart, Sasa Kalajdzic.
13 Juni menjadi tanggal pertama mereka berlaga dalam putaran final Euro edisi yang tertunda akibat pandemi ini. Lawan mereka adalah Makedonia Utara yang sudah dua kali mereka kalahkan dalam babak kualifikasi Euro 2020. Memang bukan Ukraina atau Belanda yang di atas kertas lebih kuat dari mereka, namun lengah menghadapi tim yang pernah mempermalukan Jerman di kandangnya sendiri bisa berakibat fatal dan bisa memupus peluang mencatat kemenangan pertama dalam putaran final Piala Eropa.
Skuad lengkap Austria
Penjaga gawang: Daniel Bachmann (Watford), Pavao Pervan (Wolfsburg), Alexander Schlager (LASK)
Bek: David Alaba (Bayern), Aleksandar Dragovic (Leverkusen), Marco Friedl (Werder Bremen) Martin Hinteregger (Frankfurt), Stefan Lainer (Monchengladbach), Philipp Lienhart (Freiburg), Stefan Posch (Hoffenheim), Christopher Trimmel (Union Berlin), Andreas Ulmer (Salzburg)
Gelandang: Julian Baumgartlinger (Leverkusen), Christoph Baumgartner (Hoffenheim), Florian Grillitsch (Hoffenheim), Stefan Ilsanker (Frankfurt), Konrad Laimer (Leipzig), Valentino Lazaro (Internazionale), Marcel Sabitzer (Leipzig), Louis Schaub (Luzern), Xaver Schlager (Wolfsburg), Alessandro Schopf (Schalke)
Penyerang: Marko Arnautovic (Shanghai Port), Michael Gregoritsch (Augsburg), Sasa Kalajdzic (Stuttgart), Karim Onisiwo (Mainz)
SKUAD MAKEDONIA UTARA
Ini Euro pertama dan turnamen besar pertama yang diikuti oleh negara yang merdeka pada 1991 dan kemudian pada 2018 mengubah nama menjadi Makedonia Utara dari sebelumnya Republik Makedonia karena diprotes oleh Yunani yang telah lama memiliki provinsi bernama sama Makedonia.
Seperti umumnya tim-tim Balkan bekas pecahan Yugoslavia yang sebelum pecah menjadi beberapa negara merdeka pada 1990-an terkenal dengan Samba dari Balkan, Makedonia Utara juga begitu, bermain atraktif dan berorientasi menyerang. Tetapi tak banyak bintang yang memperkuat mereka. Mungkin hanya pemain Leeds United Gjanni Alioski dan striker Genoa Goran Pandev yang menjadi dua pemain yang akrab bagi penggemar sepak bola Eropa.
Pandev yang paling sering membela timnas Makedonia Utara dan pencetak gol terbanyak sepanjang masa negeri ini, menjaringkan gol kemenangan yang membawa mereka memasuki turnamen besar sepak bola pertamanya selama 27 tahun sejarah negeri ini.
Sedangkan Alioski yang berposisi bek kiri kerap berubah menjadi kekuatan serang mematikan karena sering turut membantu serangan timnya. Sejak 2018 pemain ini sudah mempersembahkan enam gol. Bagi pemain yang berposisi bek kiri, statistik ini jelas luar biasa. Dia bisa mengatasi kemungkinan tumpulnya serangan Makedonia Utara, selain menjadi perobek sektor kanan pertahanan lawan.
Mereka bakal bertarung dengan Ukrainan yang masuk grup mereka dengan menyandang status juara grup kualifikasi Euro 2020, dan dengan Belanda serta Austria yang keduanya menyandang predikat runner-up grup kualifikasi Euro. Memang bukan lawan-lawan yang sepadan untuk mereka, tetapi Makedonia Utara yang sebagai debutan sudah tentu akan tampil tanpa beban bisa merusak impian Belanda, Austria dan Ukraina.
Dua gol yang mereka sarangkan ke gawang Jerman saat menumbangkan juara Eropa tiga kali dan juara dunia empat kali itu pada 1 April di kandang Jerman sendiri adalah bukti Makedonia Utara bisa membuat kejutan yang setiap saat bisa ditelan oleh tiga tim lainnya dalam Grup C ini.
Skuad lengkap Makedonia Utara
Penjaga gawang: Stole Dimitrievski (Rayo Vallecano), Damjan Sikovski (Doxa), Risto Jankov (Rabotnicki)
Bek: Stefan Ristovksi (Dinamo), Darko Velkovski (Rijeka), Visar Musliu (Fehervar), Gjanni Alioski (Leeds United), Egzon Bejtulai (Shkendija), Kire Ristevski (Ujpest), Gjoko Zajkov (Charleroi)
Gelandang: Arijan Ademi (Dinamo), Boban Nikolov (Lecce), Enis Bardhi (Levante), Elif Elmas (Napoli), Stefan Spirovski (Larnaca), Tihomir Kostadinov (Ruzomberok), Ferhan Hasani (Partizani), Daniel Avramovski (Kayserispor), Marijan Radeski (Akademija Pandev)
Penyerang: Goran Pandev (Genoa), Aleks Trajkovski (Mallorca), Ivan Trickovski (Larnaca), Vlatko Stojanovksi (Chambly), Darko Churlinov (Stuttgart), Milan Ristovski (Spartak Trnava), Krste Velkoski (Sarajevo)