Gubernur: 16 tahun damai Aceh harus dimaknai dengan rasa syukur

Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan perdamaian yang dirasakan seluruh elemen rakyat di Aceh saat ini perlu dimaknai dengan rasa syukur agar pintu nikmat lainnya dibuka Allah SWT. 

"Kita harus bersyukur, 16 tahun perdamaian, Aceh telah mengalami banyak kemajuan di berbagai sektor pembangunan, baik ekonomi, pendidikan, infrastruktur dan berbagai sektor penting lainnya," kata Nova Iriansyah, di Banda Aceh, Minggu.

Hal itu tertuang dalam sambutan tertulis Nova Iriansyah yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Aceh, Iskandar dalam peringatan 16 tahun damai Aceh yang digelar Badan Reintegrasi Aceh (BRA) di GOR  Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.

Baca juga: Wali Nanggroe: Penyelesaian keadilan korban konflik Aceh harus diutamakan

Nova menjelaskan, perdamaian benar-benar menjadi fondasi dalam menyukseskan pembangunan menuju Aceh yang bermartabat. Meskipun berbagai tantangan kerap muncul selama 16 tahun usia perdamaian. 

"Terutama sejak dua tahun terakhir ketika pandemi COVID-19 melanda dunia termasuk Aceh," ujarnya.

Nova mengatakan, untuk merawat perdamaian, maka aspek bina damai perlu menjadi tanggung jawab berbagai elemen penting di Aceh. Kolaborasi berbagai pihak dalam menanggulangi wabah COVID-19 juga menjadi salah satu bagian dalam melaksanakan bina damai di Aceh. 

Baca juga: BRA siapkan 3.575 hektare lahan pertanian untuk eks kombatan GAM

"Dalam hal ini BRA dan SKPA terkait lainnya harus mampu mengintegrasikan pendekatan yang terbaik terhadap permasalahan yang terjadi dalam upaya penanganan pandemi di masa damai," katanya. 

Selain itu, kata Nova, optimalisasi penggunaan sumber daya yang ada  saat ini merupakan hal penting dalam upaya membina perdamaian di tengah meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi. 

Baca juga: Masih ada korban konflik Aceh belum dapat keadilan

"Kita patut bersyukur, bahwa kesuksesan bina damai yang berkelanjutan setelah konflik di Aceh telah mendapat perhatian dan dijadikan model bagi beberapa kawasan negara di Asia Tenggara, seperti Myanmar dan Filipina," ujar politikus Demokrat itu. 

Bahkan, lanjut Nova, tidak sedikit para peneliti dunia menjadikan Aceh sebagai laboratorium dalam melakukan riset dan studi kajian terkait konflik dan perdamaian. 

Dalam kesempatan ini, Nova juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi mendalam kepada seluruh tokoh perdamaian Aceh, baik nasional maupun di tingkat lokal. 

"Saya mengajak seluruh komponen masyarakat Aceh, agar terus bersatu padu, bahu membahu menjaga dan merawat perdamaian dengan kebersamaan," demikian Nova Iriansyah.