Lhokseumawe (ANTARA) - Sebanyak 20 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lhokseumawe, Aceh, dibekali keterampilan pengelasan dan pembuatan peralatan rumah tangga atau perabot sebagai bekal mereka setelah menjalani hukuman.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Lhokseumawe Nawawi di Lhokseumawe, Sabtu, mengatakan program pelatihan tersebut berlangsung selama 20 hari ke depan.
"Dalam kegiatan ini, kami menggandeng instruktur dari Politeknik Negeri Lhokseumawe. Mereka membimbing dan mengarahkan para warga binaan untuk mendapat ketrampilan," kata Nawawi.
Nawawi mengatakan program pelatihan pengelasan dan membuat perebita tersebut sebagai pembinaan kemandirian untuk meningkatkan keahlian narapidana atau warga binaan.
Selain itu, kata Nawawi, program pelatihan tersebut juga menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengakselerasi sumber daya manusia, sehingga dapat mewujudkan lapas produktif.
"Semoga dengan adanya pelatihan ini dapat menjadi wahana untuk melahirkan tenaga-tenaga yang terampil dan bisa menjadi bekal hidup narapidana ketika sudah menjalani masa pidana," ujar Nawawi.
Sebelumnya, kata Nawawi, sebanyak 30 warga binaan juga mendapat pelatihan kerajinan tangan. Pelatihan tersebut agar warga binaan menjadi residivis atau mengulangi tindak pidana.
Wakil Direktur II Politeknik Negeri Lhokseumawe Sari Yusda mengatakan kerja sama program pelatihan tersebut sudah berjalan sejak dua tahun terakhir dengan tujuan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat, khususnya warga binaan.
"Kami meminta para peserta mengikuti arahan instruktur dan berharap nantinya setelah bebas nantinya bisa mandiri, baik membuka usaha sendiri maupun bekerja di sebuah tempat lain," kata Sari Yusda.