Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah akan memperpanjang runway Bandara Lasikin, Kabupaten Simeulue, sekitar 1.000 meter untuk memberi akses mudah sarana transportasi udara dalam upaya menggait wisatawan berkunjung ke daerah kepulauan terluar Indonesia itu.
Koordinator Jokowi Center Aceh (JCA) Teuku Neta Firdaus yang dihubungi di Simeulue, Minggu mengatakan permohonan pemerintah daerah setempat sudah diakomodir pemerintah pusat karena sudah dimasukan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) APBN 2016.
"Penambahan perpanjangan runway Bandara Lasikin mendesak dibangun kurang lebih 1.000 meter lagi, sesuai permohonan Bupati Simeulue melalui JCA untuk membantu mengurus percepatan pembangunan runway di Departemen Perhubungan RI," katanya.
Dalam beberapa hari ini relawan JCA melakukan pertemuan dengan Bupati Simeulue, Pimpinan DPRK, Dandim, SKPK, Muspica, pengurus JCA Simeulue dan aparat gampong (desa). Kegiatan ini dirangkaikan dengan diskusi publik sekaligus penyerahan bantuan kemanusiaan kepada 509 KK korban kebakaran 110 unit ruko.
Didampingi Wwakil Ketua T Dedi Iskandar disampaikan, selain untuk mengait wisatawan, pembangunan runway tersebut sinergi dengan penandatangan kesepakatan kerjasama antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dengan Pemerintah Simeulue, sebagai pusat sains dan teknologi bidang perikanan.
Kemudian sebut Neta, untuk kelanjutan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif pihaknya juga akan memfasilitasi investor menanamkan modalnya dalam pemanfaatan sumber Rotan Simeulue yang selama ini kualitasnya dikenal di sebagian negara Asia.
"Kualitas rotannya Simeulue itu nomor satu di Asia karena sudah banyak yang masuk pasar Eropa, stoknya ribuan hektar jadi sangat strategis untuk dikembangkan. Karena itu sangat diharapkan investor dapat membangun pabrik rotan di daerah kepulauan ini yang kaya sumber daya alamnya," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, ada sebagian masyarakat di Simeulue memintakan dibantu melakukan percepatan pembangunan dengan dilakukannya pemekaran kabupaten menjadi dua daerah yaitu pembentukan Kabupaten Silaut Besar dan Kabupaten Simeulue.
Neta Firdaus menyampaikan, masyarakat setempat juga sangat membutuhkan dorongan semua pihak dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur jalan lingkar kabupaten serta lanjutan pembangunan stadion "Sport Center".
Dengan terpacunya pembangunan dikawasan pulau terluar ini diharapkan dapat menjadi trobosan gerak cepat dalam penuntasan kemiskinan dan terwujudnya kemakmuran rakyat sebagaimana program Nawacita Jokowi-JK.
"Apa yang diharapkan oleh pemerintah dan masyarakat ini akan coba kita perjuangkan. Melalui berbagai trobosan pemanfaatan pontensi SDA dan pembangunan ini saya pikir akan mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi rakyat di Simeulue dan Indonesia," katanya menambahkan.
Atas berbagai upaya dilakukan itu, pengurus relawan JCA ini diberikan penobatan gelar adat (warga kehormatan) pada acara serimonial di Pendopo Bupati Simeuleu, untuk memperluas akses pihaknya juga akan membentuk kepengurusan JCA di tingkat kecamatan dan gampong daerah setempat.
Koordinator Jokowi Center Aceh (JCA) Teuku Neta Firdaus yang dihubungi di Simeulue, Minggu mengatakan permohonan pemerintah daerah setempat sudah diakomodir pemerintah pusat karena sudah dimasukan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) APBN 2016.
"Penambahan perpanjangan runway Bandara Lasikin mendesak dibangun kurang lebih 1.000 meter lagi, sesuai permohonan Bupati Simeulue melalui JCA untuk membantu mengurus percepatan pembangunan runway di Departemen Perhubungan RI," katanya.
Dalam beberapa hari ini relawan JCA melakukan pertemuan dengan Bupati Simeulue, Pimpinan DPRK, Dandim, SKPK, Muspica, pengurus JCA Simeulue dan aparat gampong (desa). Kegiatan ini dirangkaikan dengan diskusi publik sekaligus penyerahan bantuan kemanusiaan kepada 509 KK korban kebakaran 110 unit ruko.
Didampingi Wwakil Ketua T Dedi Iskandar disampaikan, selain untuk mengait wisatawan, pembangunan runway tersebut sinergi dengan penandatangan kesepakatan kerjasama antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dengan Pemerintah Simeulue, sebagai pusat sains dan teknologi bidang perikanan.
Kemudian sebut Neta, untuk kelanjutan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif pihaknya juga akan memfasilitasi investor menanamkan modalnya dalam pemanfaatan sumber Rotan Simeulue yang selama ini kualitasnya dikenal di sebagian negara Asia.
"Kualitas rotannya Simeulue itu nomor satu di Asia karena sudah banyak yang masuk pasar Eropa, stoknya ribuan hektar jadi sangat strategis untuk dikembangkan. Karena itu sangat diharapkan investor dapat membangun pabrik rotan di daerah kepulauan ini yang kaya sumber daya alamnya," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, ada sebagian masyarakat di Simeulue memintakan dibantu melakukan percepatan pembangunan dengan dilakukannya pemekaran kabupaten menjadi dua daerah yaitu pembentukan Kabupaten Silaut Besar dan Kabupaten Simeulue.
Neta Firdaus menyampaikan, masyarakat setempat juga sangat membutuhkan dorongan semua pihak dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur jalan lingkar kabupaten serta lanjutan pembangunan stadion "Sport Center".
Dengan terpacunya pembangunan dikawasan pulau terluar ini diharapkan dapat menjadi trobosan gerak cepat dalam penuntasan kemiskinan dan terwujudnya kemakmuran rakyat sebagaimana program Nawacita Jokowi-JK.
"Apa yang diharapkan oleh pemerintah dan masyarakat ini akan coba kita perjuangkan. Melalui berbagai trobosan pemanfaatan pontensi SDA dan pembangunan ini saya pikir akan mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi rakyat di Simeulue dan Indonesia," katanya menambahkan.
Atas berbagai upaya dilakukan itu, pengurus relawan JCA ini diberikan penobatan gelar adat (warga kehormatan) pada acara serimonial di Pendopo Bupati Simeuleu, untuk memperluas akses pihaknya juga akan membentuk kepengurusan JCA di tingkat kecamatan dan gampong daerah setempat.