Lhokseumawe (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyebutkan sebanyak 38 gampong atau desa di lima kecamatan itu dilanda banjir.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Utara Murzani di Aceh Utara, Jumat, mengatakan banjir tersebut terjadi akibat tanggul Krueng (sungai) Keurto di tiga titik menyusul hujan deras di wilayah itu sejak dua hari terakhir.
Tingginya intensitas hujan yang terjadi dalam dua hari terakhir menyebabkan debit air Krueng Keurto meningkat, sehingga mengakibatkan tanggul di tiga titik jebol," kata Murzani.
Murzani mengatakan jebolnya tanggul tersebut me menyebabkan ratusan rumah di 38 gampong yang tersebar di enam kecamatan sekitar daerah aliran sungai tersebut.
Adapun 38 gampong yang dilanda banjir tersebut tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Lhoksukon, Kecamatan Matang Kuli, Kecamatan Pirak Timu, Kecamatan Cot Girek, Kecamatan Baktiya Barat, dan Kecamatan Kuta Makmur.
"Angka pasti berapa rumah terdampak banjir masih pendataan. Tim masih di lapangan. Namun, perkiraan ada ratusan rumah yang terendam," kata Murzani menyebutkan.
Selain mendata, kata Murzani, tim BPBD juga mendirikan tempat pengungsian dan dapur umum serta menempatkan kebutuhan penanggulangan bencana lainnya.
Murzani mengatakan ketinggian banjir berkisar 40 centimeter hingga satu meter. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Matang Kuli, Kecamatan Lhoksukon, dan Kecamatan Cot Girek.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk terus waspada karena kondisi cuaca saat ini sangat mengkhawatirkan. Tim BPBD dan instansi terkait lainnya disiagakan di lapangan membantu masyarakat terdampak bencana," kata Murzani.
38 gampong di Aceh Utara dilanda banjir
Jumat, 12 November 2021 21:44 WIB