Banda Aceh (ANTARA) - Bupati Aceh Besar Mawardi Ali berharap petani di kabupaten itu dapat mematuhi jadwal musim tanam yang disepakati dalam rapat tron u blang (rapat turun ke sawah) Musim Tanam (MT) rendengan tahun 2021/2022.
“Hasil dari jadwal rapat harus dapat dipatuhi oleh semua petani dan seluruh camat dalam kabupaten Aceh Besar dapat memandu dan mengkoordinir di wilayah kerjanya masing-masing untuk berjalannya MT Rendengan kali ini,” katanya di Aceh Besar, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela rapat turun ke Sawah MT Rendengan yang turut dihadiri unsur Forkopimda di Jantho.
Ia menjelaskan peran camat sangat penting dan strategis agar Aceh Besar selalu berada dalam kondisi surplus padi, seperti yang dicapai selama ini.
Ia menyebutkan pada tahun 2021, di wilayah itu ditetapkan dalam sasaran indikatif padi dengan luas tanam seluas 25.692 ha.
Karena itu, perlu ditingkatkan ketersediaan/produksi pangan, terutama dengan meningkatkan produktivitas melalui penerapan teknologi tepat guna dan pendayagunaan sarana produksi unggulan.
Bupati Aceh Besar juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Forkopimda, BWS Sumatera I, dan BMKG Indrapuri, dan semua pemangku kepentingan lainnya yang sudah memberikan kontribusi demi suksesnya kegiatan pertanian di Aceh Besar selama ini.
“Di tengah pandemi COVID-19 pun, sektor pertanian tetap eksis dan mampu menjadikan Aceh Besar sebagai daerah surplus padi di Provinsi Aceh,” katanya.
Dalam rapat itu, disepakati beberapa poin penting, di antaranya kegiatan gotong royong dan pelepasan air irigasi pada 18 November 2021, pengolahan tanah (18 November-20 Desember 2021), penyemaian benih (10 Desember-31 Desember 2021).
Selanjutnya, kegiatan penanaman dijadwalkan pada 25 Desember 2021 hingga 25 Januari 2022, sedangkan perkiraan panen raya pada pertengahan bulan April 2022.
Kadis Pertanian Kabupaten Aceh Besar Jakfar SP mengatakan rapat turun ke Sawah MT Rendengan tersebut menjadi pertemuan yang sangat bermakna dalam rangka menyatukan kesepakatan untuk menyusun jadwal turun ke sawah dan hal-hal lain yang diperlukan untuk suksesnya kegiatan pertanian, yang merupakan salah satu andalan pembangunan di Aceh Besar.
“Alhamdulillah, selama ini hasil yang kita peroleh mencapai tujuh ton padi per hektare,” katanya.