Langsa (ANTARA Aceh) - Pimpinan Dayah Bustanul Mu'arif Desa Seuriget Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Provinsi Aceh Tgk Abdul Khalil Muhammad mengutarakan kekeceewaannya terhadap Pemerintah Kota Langsa yang telah mencatut nama dayah yang dipimpinnya dalam paket proyek kegiatan tahun 2015.
"Saya kecewa atas pencatutan nama dayah dalam salah satu judul paket proyek pada Dinas Pekerjaan Umum Pemko Langsa senilai Rp 100 juta," kata Tgk Abdul Kalil di Langsa, Rabu.
Dijelaskan, pada list daftar paket dari Dinas Pekerjaan Umum tertera pekerjaan pembangunan pagar untuk Dayah Futuhul Bustanul Mu'arif yang pembiayaannya dibebankan pada APBK Langsa tahun 2015.
Anehnya, lanjut dia, dayah yang tertera dalam list tidak sesuai dengan nama dayah yang ada di Seuriget. Sementara, sambung Tgk Abdu Khalil, ada dua dayah di desanya yakni Dayah Bustanul Mu'arif dan Dayah Furuhul Mu'arif Al Aziziyah.
Kemudian, pembuatan pagar dengan anggaran Rp100 Juta dari sumber dana APBK sedang di kerjakan pada Dayah Futuhul Muarrif Al Aziziyah padahal disitu untuk dayah Futuhul Bustanul Mu'arif, terangnya.
Ditambahkannya, bantuan untuk pembangunan pengembangan dayah Futuhul Mu'arif Al Aziziyah dengan anggaran Rp186 juta dari angaran APBA untuk dayah itu lagi.
"Sungguh aneh. Dalam paket pekerjaan tertulis kedua dayah itu memang mendapat bantun dengan judul yang berbeda tapi pelaksanaannya tetap di dayah Futuhul Mu'arif Al Aziziyah," tandasnya.
Tgk Abdul Khalil Muhammad berharap instansi terkait dapat menjelaskan ikhwal ini sehingga menjadi terang dan tidak menimbulkan polemik.
Karena, kata dia lagi, tahun sebelumnya pernah juga kejadian seperti ini yaitu mendapatkan bantuan sebesar 150 juta yang tercatut nama dayah yang dia pimpin.
Namun sampai saat ini tidak ada pembangunan yang di maksud dan terakhir informasi dirinya dapat sudah di bangun dan di alihkan ketempat lain.
"Dayah Bustanul Mu'arif tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemko Langsa sampai sekarang," pungkasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa Said Mahdum melalui Kepala Bidang Cipta Karya Muharram saat dikonfirmasi mengatakan hal itu merupakan keselahan pengetikan saja.
"Saya kecewa atas pencatutan nama dayah dalam salah satu judul paket proyek pada Dinas Pekerjaan Umum Pemko Langsa senilai Rp 100 juta," kata Tgk Abdul Kalil di Langsa, Rabu.
Dijelaskan, pada list daftar paket dari Dinas Pekerjaan Umum tertera pekerjaan pembangunan pagar untuk Dayah Futuhul Bustanul Mu'arif yang pembiayaannya dibebankan pada APBK Langsa tahun 2015.
Anehnya, lanjut dia, dayah yang tertera dalam list tidak sesuai dengan nama dayah yang ada di Seuriget. Sementara, sambung Tgk Abdu Khalil, ada dua dayah di desanya yakni Dayah Bustanul Mu'arif dan Dayah Furuhul Mu'arif Al Aziziyah.
Kemudian, pembuatan pagar dengan anggaran Rp100 Juta dari sumber dana APBK sedang di kerjakan pada Dayah Futuhul Muarrif Al Aziziyah padahal disitu untuk dayah Futuhul Bustanul Mu'arif, terangnya.
Ditambahkannya, bantuan untuk pembangunan pengembangan dayah Futuhul Mu'arif Al Aziziyah dengan anggaran Rp186 juta dari angaran APBA untuk dayah itu lagi.
"Sungguh aneh. Dalam paket pekerjaan tertulis kedua dayah itu memang mendapat bantun dengan judul yang berbeda tapi pelaksanaannya tetap di dayah Futuhul Mu'arif Al Aziziyah," tandasnya.
Tgk Abdul Khalil Muhammad berharap instansi terkait dapat menjelaskan ikhwal ini sehingga menjadi terang dan tidak menimbulkan polemik.
Karena, kata dia lagi, tahun sebelumnya pernah juga kejadian seperti ini yaitu mendapatkan bantuan sebesar 150 juta yang tercatut nama dayah yang dia pimpin.
Namun sampai saat ini tidak ada pembangunan yang di maksud dan terakhir informasi dirinya dapat sudah di bangun dan di alihkan ketempat lain.
"Dayah Bustanul Mu'arif tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemko Langsa sampai sekarang," pungkasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa Said Mahdum melalui Kepala Bidang Cipta Karya Muharram saat dikonfirmasi mengatakan hal itu merupakan keselahan pengetikan saja.