Langsa (ANTARA Aceh) - Sebanyak 22 jenis spesies bakau terdapat di kawasan ekosistem mangrove Kuala Langsa, Kota Langsa, sehingga perlu dijaga dan dipelihara guna mendukung sektor pariwisata di Provinsi Aceh.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Langsa Syafrizal ketika memaparkan potensi pariwisata Kota Langsa dihadapan Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sudirman di Langsa, Rabu menyatakan, hutan mangrove di Kuala Langsa itu berdasarkan penelitian terlengkap se-Indonesia.
Sudirman yang merupakan seniman kondang asal Aceh melakukan kunjungan kerja pada masa reses itu terkait dengan pengawasan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Syafrizal menilai, hutan mangrove di Kuala Langsa itu sebagai potensi wisata yang dapat mendukung program Langsa sebagai destinasi wisata tahun 2017.
Dia mengatakan, pihaknya telah membangun jalan setapak sepanjang 250 meter lengkap dengan menara pantau sebagai infrastruktur wisata dan upaya pelestarian mangrove yang ada di pesisir Kota Langsa itu.
"Ini baru 250 meter yang dibangun, rencananya sampai 1 Km, sehingga wisatawan yang datang ke kawasan itu bisa menikmati keindahan hutan mangrove lebih dekat." ujarnya.
Syafrizal berharap agar wakil Aceh di DPD RI bisa membantu peluang mendapatkan program pemerintah pusat terkait pengembangan kawasan ekosistem mangrove sehingga menjadi potensi wisata unggulan.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Wali Kota Usman Abdullah sangat komit dalam membangun pariwisata. Hal itu tidak terlepas dari kebutuhan tempat rekreasi bagi masyarakat Langsa dan sekitarnya.
Di kawasan Kuala Langsa, sambung Syafrizal, terdapat juga wisata kuliner berupa mie kepiting, air kelapa muda dan jajanan lainnya.
Kemudian, wisata mangrove seperti Bakau Island juga menyediakan sarana berwisata bagi masyarakat dengan suguhan pemandangan hamparan luas hutan bakau dan laut sekitar pelabuhan.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Langsa Syafrizal ketika memaparkan potensi pariwisata Kota Langsa dihadapan Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sudirman di Langsa, Rabu menyatakan, hutan mangrove di Kuala Langsa itu berdasarkan penelitian terlengkap se-Indonesia.
Sudirman yang merupakan seniman kondang asal Aceh melakukan kunjungan kerja pada masa reses itu terkait dengan pengawasan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Syafrizal menilai, hutan mangrove di Kuala Langsa itu sebagai potensi wisata yang dapat mendukung program Langsa sebagai destinasi wisata tahun 2017.
Dia mengatakan, pihaknya telah membangun jalan setapak sepanjang 250 meter lengkap dengan menara pantau sebagai infrastruktur wisata dan upaya pelestarian mangrove yang ada di pesisir Kota Langsa itu.
"Ini baru 250 meter yang dibangun, rencananya sampai 1 Km, sehingga wisatawan yang datang ke kawasan itu bisa menikmati keindahan hutan mangrove lebih dekat." ujarnya.
Syafrizal berharap agar wakil Aceh di DPD RI bisa membantu peluang mendapatkan program pemerintah pusat terkait pengembangan kawasan ekosistem mangrove sehingga menjadi potensi wisata unggulan.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Wali Kota Usman Abdullah sangat komit dalam membangun pariwisata. Hal itu tidak terlepas dari kebutuhan tempat rekreasi bagi masyarakat Langsa dan sekitarnya.
Di kawasan Kuala Langsa, sambung Syafrizal, terdapat juga wisata kuliner berupa mie kepiting, air kelapa muda dan jajanan lainnya.
Kemudian, wisata mangrove seperti Bakau Island juga menyediakan sarana berwisata bagi masyarakat dengan suguhan pemandangan hamparan luas hutan bakau dan laut sekitar pelabuhan.