Pernyataan tersebut disampaikan, Sudirman Krueng Kale, Komite SMPN 2 Pasie Raja kepada wartawan di Tapaktuan Minggu (9/8), menyikapi keprihatinan para wali murid melihat ketersediaan mobiler sekolah di daerah itu.
“Kami merasa puas dan bangga melihat hasil penyaluran mobiler meja dan kursi bantuan dari Provinsi ke Sekolah SMPN 2 Pasie Raja. Kami mengharapkan bantuan mobiler ke Sekolah lain di Aceh Selatan, mengadopsi seperti yang telah di salurkan di sekolah tersebut,†ujarnya.
Disamping itu, ia juga meminta Pemerintah terus memperhatikan kebedaraan SMPN 2 Pasie Raja tersebut yang terlihat sudah tertata rapi dan bersih.
“Kami meminta Disdik Aceh Selatan mencontoh bentuk dan spesifikasi meja/kursi belajar seperti bantuan yang disalurkan Dinas Pendidikan Aceh kepada SMPN 2 Pasie Raja. Sebab mobiler itu kami nilai kokoh, indah dan rapi serta simple digunakan para siswa. Walaupun produknya tidak sama persis namun perlu di adopsi karya tersebut dalam kegiatan pengadaan mobiler,†ujarnya seraya berharap para guru sebagai Pendidik lebih disiplin, baik kehadiran maupun proses belajar mengajar.
Kepala SMPN 2 Pasie Raja, Fatayuddin, S.Pd yang ditemui terpisah menyatakan, saat ini sekolah yang dipimpinnya itu memiliki Ruangan belajar sebanyak 11 lokal. Terdiri Kelas I berjumlah tiga lokal, kelas II empat lokal dan kelas III empat lokal.
“Sebanyak 310 pelajar diajari oleh 17 guru PNS dan enam tenaga honorer. Kita terus berusaha membenahi sekolah ini, baik kualitas maupun kuantitas. Jikapun ada kelemahan tentunya butuh koordinasi dengan masyarakat dan pihak dinas. Mobiler salah satu sarana fital untuk menunjang kelancaran belajar mengajar,†ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Selatan, Yusafran, S.Pd, M.Si melalui Kabid Program, Darwis, S.Pd, M.Pd mengaku menerima dan akan menyahuti aspirasi yang disampaikan masyarakat. Ide itu bagus dan pihaknya berjanji akan mencetuskan dalam usulan program dimasa akan datang untuk kebaikan bersama.
“Program kita ke depan, pengadaan mobiler akan mengadopsi bentuk bantuan Disdik Provinsi Aceh tersebut. Walaupun bahannya tidak sama tetapi standar spesifikasinya akan kita contoh produk itu. Semoga rencana itu dapat terlaksana,†pungkas Darwis.