Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh menyebutkan kasus warga terinfeksi virus corona di provinsi setempat kembali meningkat dalam sepekan terakhir, sehingga masyarakat diminta untuk lebih waspada dengan cara disiplin penerapan protokol kesehatan.
"Kurva kasus COVID-19 di Aceh tampak meningkat dalam sepekan terakhir, dan situasi ini patut kita waspadai agar tidak kian melonjak,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Senin.
Saifullah menjelaskan penambahan kasus baru COVID-19 pada pekan terakhir Januari 2022 mencapai 18 orang. Sementara tiga pekan sebelumnya, kasus-kasus baru muncul secara sporadis di sejumlah kabupaten/kota di Aceh, dan tidak setiap hari ditemukan kasus infeksi virus corona.
"Kasus-kasus baru tersebut ada yang membutuhkan perawatan rumah sakit atau ada juga cukup melakukan isolasi mandiri," kata Saifullah.
Kata dia, enam kasus baru dilaporkan pada Minggu (30/1) yaitu masing-masing dua warga Aceh Tamiang, Aceh Besar, Banda Aceh. Sedangkan per hari ini kembali dilaporkan bertambah tiga kasus baru di Aceh yakni warga Aceh Besar dua orang dan satu orang warga Banda Aceh.
"Serangan virus SAR-CoV2 terus meningkatkan jumlah pasien aktif COVID-19 di Aceh yang membutuhkan perawatan di rumah maupun isolasi mandiri. Jumlah kasus aktif di Aceh saat ini sebanyak 19 orang," katanya.
Ia menilai kasus baru positif COVID-19 di Aceh yang terus bermunculan dalam sepekan terakhir merupakan peringatan bagi semua pihak di Aceh agar kembali memperketat protokol kesehatan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Warga diminta mengurangi kegiatan di luar rumah apabila tidak mendesak.
Apabila harus keluar rumah, maka hendaknya masyarakat diminta selalu memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Selain itu juga melakukan vaksinasi COVID-19, karena protokol kesehatan dan vaksinasi masih dinilai efektif menghindari infeksi virus corona.
“Bagi orang tertentu mungkin menjemukan mendengar anjuran protokol kesehatan dan vaksinasi, tapi kita tak akan berhenti karena itulah tameng pelindung diri dari COVID-19 yang belum ada obatnya ini," katanya.
Secara akumulatif, kasus COVID-19 di Aceh hingga Senin (31/1) telah mencapai 38.458 orang, di antaranya pasien yang telah sembuh sebanyak 36.372 orang, kasus meninggal dunia tercatat 2.067 orang, dan kasus aktif dalam penanganan sebanyak 19 orang.
"Kasus COVID-19 aktif yang masih dirawat di Aceh sebanyak 19 orang lagi, setelah empat orang dinyatakan sembuh. Empat orang yang baru saja dinyatakan sembuh per hari ini meliputi warga Banda Aceh sebanyak tiga orang, dan satu orang lagi warga Lhokseumawe," katanya.