Banda Aceh (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menyatakan melakukan beberapa upaya antisipasi untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19 gelombang ketiga.
“Manajemen RSUDZA tetap siap siaga jika sewaktu waktu kasus covid kembali meningkat,” kata Wadir Penunjang RSUDZA, dr Nurnikmah di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan keberadaan ruang Pinere yang terpisah dengan pasien non COVID-19 juga merupakan salah satu yang sangat membantu dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19 di RSUDZA
“Sebagai langkah antisipasi juga, pegawai di RSUDZA sudah melakukan vaksinasi booster dosis ketiga. Vaksinasi tersebut merupakan upaya penting untuk pencegahan staf tertular COVID-19 di samping tetap menjaga protokol kesehatan,” katanya.
Ia mengatakan upaya pencegahan lainnya adalah semua pasien rawat inap atau yang mau di lakukan tindakan operasi di RSUDZA wajib melakukan swab PCR.
"Standar masuk ke dalam ruangan , pertama di lakukan swab antigen atau PCR dan kalau pasien emergency di butuhkan tindakan segera kita lakukan tes cepat molekuler (TCM) yang bisa mendeteksi lebih cepat untuk COVID-19. Tes tersebut hanya butuh 15 menit atau setengah jam sudah jadi," katanya.
RSUDZA juga selalu memastikan ketersediaan obat-obatan dan BMHP untuk kebutuhan mencegah dan penanganan pasien dengan virus COVID-19, seperti APD baju hazmat, handscoen, obat-obatan, termasuk regen PCR.
Ia mengatakan saat ini yang aktif adalah ruang isolasi Pinere dan ruang RICU, namun jika kasus 19 meningkat ruangan lain di area Pinere akan di fungsikan secara bertahap dengan total kapasitas 223 tempat tidur.
Ia mengatakan untuk tenaga kesehatan saat ini ada yang bertugas khusus di Pinere dan jika di butuhkan tambahan akan di alihkan dari area existing.
Ia juga menambahkan RSUDZA memiliki dua tabung oksigen liquid dengan kapasitas 11.000 m3 dan 10.000 m3. Tabung tersebut disupply secara rutin dan dapat mencukupi kebutuhan oksigen.