Takengon (ANTARA) - Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar membuka pelaksanaan pameran benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Linge di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Sabtu malam.
"Kami menilai kegiatan seperti ini merupakan kepedulian bersama dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat di tengah kemajuan teknologi informasi yang semakin luas dan terus berkembang," kata Shabela Abubakar.
Pameran benda-benda sejarah tersebut digelar atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan Dewan Adat Gayo (DAG).
Shabela berharap pameran tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah itu, selain pula menjadi media informasi, sosialisasi, dan edukasi bagi masyarakat setempat.
"Ia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan informasi dan mengenalkan lebih dekat dengan sejarah kejayaan Kerajaan Reje Linge kepada masyarakat, serta bertujuan untuk meletakkan dasar pengakuan bahwa suku Gayo telah mendiami tanah leluhur di Dataran Tinggi Gayo sejak ribuan tahun silam," kata Shabela.
Ketua Dewan Adat Gayo Tagore Abubakar mengatakan pameran benda-benda pusaka dan bersejarah tersebut adalah yang kedua kalinya digelar dan dibuka untuk umum.
Dia berharap genarasi muda Gayo tidak melupakan sejarahnya, khususnya tentang Kerajaan Linge yang pernah jaya di masa lalu.
"Berdasarkan UUD 1945 Pasal 18 b menyatakan bahwa negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat adat beserta hak-hak tradisionalnya," kata Tagore Abubakar.